Kamis, 25/04/2024 23:25 WIB

BPS Umumkan Indonesia Resesi, Sektor Pertanian Masih Tumbuh Positif

Hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 2,15% (y on y).

Petani bersama penyulu berada di tengah sawah yang juga ditanami jagung. (Foto: BPSBB)

 

Jakarta, Jurnas.com -  Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi mengumumkan, Indonesia mengalami resesi.  Pada kuartal ke III, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49% (year on year/yoy/ tahunan).

Ini menyusul pertumbuhan yang juga negatif pada kuartal II, tepatnya minus 5,32%. Atas dasar pertumbuhan dua kuartal berturut-turut yang negatif inilah, sah sebuah negara disebut mengalami resesi.

Sementara itu disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2020 berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) berbagai sektor, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 2,15% (y on y).

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menjelaskan pertumbuhan tersebut tak lepas dari kondisi harga komoditas pangan kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan ke III yang mengalami peningkatan secara (q to q) maupun (y on y).

"Pertanian, kehutanan dan perikanan mendominasi industri pengolahan lapangan usaha sebesar 14,68%. Peranan pertanian dan beberapa industri lainya dalam perekonomian Indonesia mencapai 54,13%," ujar Kecuk Suhariyanto, Kamis (5/11).

Suhariyanto mengatakan, secara keseluruhan ekonomi nasional pada triwulan III-2020 tumbuh membaik sebesar 5,05% (q to q). Berdasarkan catatanya, tujuh sektor untuk lapangan usaha secara tahunan masih tumbuh positif.

Ketujuh sektor itu ialah sektor pertanian, real estat, jasa kesehatan, dan pengadaan air. "Secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan cukup tinggi. Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang siginifkan untuk melangkah ke triwulan IV," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pertumbuhan ini diprediksi berlanjut hingga tahun 2021, lantaran produksi pertanian di semua provinsi Indonesia terus berjalan.

"Kita harus optimis, sebab pertanian adalah tulang punggung perekonomian Indonesia," tutupnya.

Sebelumnya, BPS juga mencatat kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) di kuartal II 2020 meningkat sebesar 2,19% jika dibandingkan kuartal I yang hanya sebesar 0,02%.

Seperti diketahui, Kementan mengembangkan strategi sistem logistik nasional dalam menyederhanakan rantai pasok dan intervensi distribusi.

Kementan juga terus berupaya melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan, khususnya pada 11 komoditas bahan pokok.

KEYWORD :

Indonesia Resesi Sektor Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :