Rabu, 24/04/2024 02:09 WIB

Jangan Manjakan Milenial, Mega: Jangan Mejeng Doang

Harus punya fighting spirit. Makanya saya bilang jangan manjakan milenial. Apa baktinya bagi negeri ini,

Megawati Soekarnoputri

Jakarta, Jurnas.com - Setelah menyentil pemuda agar Presiden Jokowi jangan memanjakan mileniel, kali ini Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut kader pemuda milenial jangan hanya banyak gaya di depan kamera alias mejeng doang.

"Bagi saya milenial ini kan itu lahir sekitar tahun 1980-an. Ya kalian ini banyak juga. Jangan mejeng saja. Harus berbuat" ujar Megawati dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP dengan tema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi, Sabtu (31/10/2020).

Putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno ini mengingatkan, bangsa Indonesia, khusuanya PDI Perjuangan membutuhkan kader pemuda yang punya jiwa raga dan semangat perjuangan. Semangat untuk mengabdi dan berbuat untuk, bangsa.

"Harus punya fighting spirit. Makanya saya bilang jangan manjakan milenial. Apa baktinya bagi negeri ini," tukasnya.

Ia pun menyinggung banyak kalangan milenial yang sukses. Namun khususnya mereka yang sukses adalah yang berprofesi sebagai pengusaha.

"Tapi yang lain? Yang saya maksud, berapa banyak rakyat yang sudah kamu tolong? Saya ingin rakyat punya harapan. Partai ini, membawa kemajuan dan kesejahteraan ke depan. Tapi bagaimana (bisa, red) kalau manja? Ya ngamuk lah saya. Bilang milenial tak boleh dimanja," kata Megawati.

Ia mengaku memantau banyak yang memviralkan pertanyaannya dalam acara partainya 28 Oktober lalu. Pemicunya adalah karena ada perkataan Megawati kepada Presiden Jokowi agar jangan memanjakan generasi milenial.

"Karena apa? Terus kalau sudah disebut generasi milenial, saya nanya, apa baktinya bagi negeri ini? Lalu jadi malah ada talkshow dan sebagainya. Saya senang saja. Tentu sifatnya pro dan kontra," kata Megawati.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan bahwa apa yang disampaikan Megawati adalah pesan bagi kader muda partai, termasuk bagi milenial, bagaimana semua harus berjuang keras memberikan darma baktinya buat bangsa dan negara.

"Apa yang disampaikan ibu ketua umum adalah tantangan menggembleng diri, agar menguasai ilmu pengetahuan dan yeknologi, demi memajukan bangsa dan negara," katanya.

Menurut Hasto, sejarah para pendiri Indonesia sudah membuktikannya. Bagaimana Bung Karno, pada usia 16 tahun, sudah menggembleng diri dengan membaca banyak buku, berkontemplasi,  dan menuliskan berbagai artikel. Isinya menggelorakan dan menggugah kesadaran berbangsa dan negara.

"Itu usia 16 tahun. Itu yang harusnya kita refleksikan. Di masa sulit saja Bung Karno mampu melaksanakan itu, Bung Karno bisa melakukan itu. Begitupun Ibu Megawati, di usia 14 tahun menjadi peserta termuda delegasi Gerakan non Blok di Yugoslavia," urainya.

"Jadi mari kita kobarkan semangat menggembleng diri. PDI Perjuangan membuka diri bagi kepemimpinan muda. Tapi syaratnya harus menggembleng diri dan menyadari tanggung jawabnya bagi bangsa dan negara," pungkas Hasto.

KEYWORD :

Milenial Megawati Soekarnoputri PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :