Ilustrasi vaksin (foto: google)
Jeddah, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah mengatakan, Kerajaan akan mendapatkan vaksin untuk virus corona baru (COVID-19 )setelah dipastikan aman dan efektif.
Dilansir dari Arab News, Al-Rabiah mengatakan penelitian tentang vaksin sedang dilakukan di sejumlah negara dan otoritas kesehatan Arab Saudi mengikuti perkembangannya.
Jumlah kasus penyakit COVID-19 terus menurun di Kerajaan dengan tingkat kesembuhan dari penyakit tersebut meningkat menjadi 96%. Al-Rabiah mengaitkan penurunan tersebut dengan komitmen terhadap pencegahan kesehatan.
"Saya juga berterima kasih kepada rekan praktisi kesehatan saya atas upaya luar biasa mereka," kata Al-Rabiah.
Mengomentari gelombang kedua dan lebih kuat dari COVID-19 di beberapa negara, Al-Rabiah mengatakan itu karena kurangnya komitmen terhadap jarak sosial dan kegagalan untuk memakai masker dan mengambil tindakan pencegahan lainnya.
Hong Kong Lanjutkan Impor Hamster
Al-Rabiah mengesampingkan kelonggaran apa pun dari pihak pemerintah dalam perangnya melawan virus. Ia mengatakan perlu untuk mematuhi tindakan pencegahan untuk mencegah virus.
"Kita (semua) berada dalam satu perahu, dan kegagalan beberapa orang mempengaruhi semua orang, jadi kita harus bekerja sama untuk memeriksa penyebaran virus," ujarnya.
Media China `Remehkan` Keparahan COVID-19
Ia juga menyarankan orang-orang yang menunjukkan gejala COVID-19 untuk mengunjungi klinik. "Janji temu dapat dibuat melalui aplikasi Sehaty kementerian, dan siapa pun yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi dengan dokter dapat menghubungi 937," kata Al-Rabiah.
Arab Saudi mencatat 381 infeksi baru pada Senin (19/10). Jumlah total kasus COVID-19 telah mencapai 348.583 sejak awal wabah di Kerajaan.
Kementerian Kesehatan mengatakan 16 orang lagi meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh virus tersebut meningkatkan jumlah kematian menjadi 5.201. Kementerian juga melaporkan 357 pemulihan baru. Jumlah total kasus yang pulih kini meningkat menjadi 328.895.
KEYWORD :Virus Corona Vaksin Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah
