Kamis, 25/04/2024 20:32 WIB

Anthony Fauci: Trump Sudah Tidak Berbahaya

Obat antibodi eksperimental yang dibuat oleh Regeneron Pharmaceuticals yang digunakan untuk merawat Trump belum tersedia dalam pasokan yang cukup.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci berbicara selama dengar pendapat Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja dan Pensiun Senat di Washington, DC, pada 30 Juni 2020. (Foto: Al Drago / Pool via REUTERS)

Washington, Jurnas.com - Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Amerika Serikat (AS), Dr. Anthony Fauci mengatakan, Presiden Donald Trump tidak membahayakan dan menyebarkan virus corona baru (COVID-19).

Fauci mengatakan bersama koleganya Clifford Lane di National Institutes of Health (NIH) menyimpulkan hal ini setelah meninjau semua tes COVID-19 yang diambil oleh presiden serta tes tambahan yang dilakukan di laboratorium NIH.

Trump dan istrinya, Melania mengumumkan terjangkit COVID-19 pada 2 Oktober. Kabar tersebut muncul tak lama setelah seorang penasihat kepresidenan yang dekat dengan Trump, Hope Hicks dinyatakan positif virus yang menyerang sistem pernapasan itu.

Pada bagian lain, Fauci juga mengatakan dalam wawancara CBS bahwa AS tidak mungkin memiliki 100 juta dosis vaksin yang dianggap oleh regulator aman dan efektif yang tersedia pada akhir tahun, bertentangan dengan klaim yang dibuat Trump pada bulan September.

"Vaksin yang cukup untuk menginokulasi populasi umum mungkin dimungkinkan pada April 2021 jika semua vaksin eksperimental dalam uji klinis tahap akhir terbukti efektif," kata Fauci.

Beberapa calon vaksin berpotensi menerima izin peraturan pada November atau Desember tetapi hanya "beberapa juta" dosis yang mungkin tersedia untuk umum pada akhir tahun.

Ia menambahkan, obat antibodi eksperimental yang dibuat oleh Regeneron Pharmaceuticals yang digunakan untuk merawat Trump belum tersedia dalam pasokan yang cukup untuk diberikan kepada semua pasien COVID-19. Obat itu juga masih menunggu izin peraturan AS.

KEYWORD :

Virus Corona Amerika Serikat Dr. Anthony Fauci Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :