Jum'at, 26/04/2024 06:28 WIB

Dewan Bank Dunia Setujui Rp177 Triliun untuk Negara Berkembang

Rencana pembiayaan, bagian dari total sumber daya senilai US$ 160 miliar yang telah dijanjikan oleh pemberi pinjaman pembangunan multilateral kepada negara-negara berkembang hingga Juni 2021 untuk membantu memerangi pandemi COVID-19.

The World Bank (Bank Dunia)

Washington, Jurnas.com - Bank Dunia mengatakan dewan eksekutifnya menyetujui dana baru senilai US$ 12 miliar atau sekitar Rp177 triliun bagi negara-negara berkembang untuk membiayai pembelian dan distribusi vaksin virus corona (COVID-19), tes dan perawatan untuk warganya.

Dinukil dari Channelnewsasia, rencana pembiayaan, bagian dari total sumber daya senilai US$ 160 miliar yang telah dijanjikan oleh pemberi pinjaman pembangunan multilateral kepada negara-negara berkembang hingga Juni 2021 untuk membantu memerangi pandemi COVID-19.

Bank Dunia mengatakan program pembiayaan akan mencakup dukungan teknis kepada negara-negara penerima sehingga mereka dapat mempersiapkan penyebaran vaksin dalam skala besar, dan akan memberi sinyal kepada perusahaan obat bahwa akan ada permintaan yang kuat dan pembiayaan yang cukup untuk vaksin COVID-19 di negara berkembang.

"Paket pembiayaan ini membantu memberi sinyal kepada penelitian dan industri farmasi bahwa warga negara di negara berkembang juga membutuhkan akses ke vaksin COVID-19 yang aman dan efektif," kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan.

"Ini juga akan memberikan pembiayaan dan dukungan teknis sehingga negara berkembang dapat bersiap untuk menyebarkan vaksin dalam skala besar, dalam koordinasi dengan mitra internasional," sambungnya.

"Akses ke vaksin yang aman dan efektif dan sistem penyampaian yang diperkuat adalah kunci untuk mengubah jalannya pandemi dan membantu negara-negara yang mengalami dampak bencana ekonomi dan fiskal menuju pemulihan yang tangguh," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dalam pernyataannya.

"Pembiayaan itu juga akan mendukung negara-negara untuk mengakses tes dan perawatan COVID-19, dan memperluas kapasitas imunisasi untuk membantu sistem kesehatan menyebarkan vaksin secara efektif," tambah pernyataan itu.

Persetujuan pembiayaan diharapkan karena Malpass telah mengumumkan proyek tersebut pada akhir September.

Sementara vaksin belum muncul di pasaran, Malpass mencatat dalam sebuah wawancara dengan harian Prancis Le Figaro bahwa itu perlu dipersiapkan karena proses distribusi vaksin yang rumit.

Pendekatan Bank, menurut pernyataan tersebut, mengacu pada keahlian yang signifikan dalam mendukung program imunisasi skala besar untuk penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, serta program kesehatan masyarakat untuk mengatasi penyakit menular seperti HIV, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan.

KEYWORD :

Virus Corona Dewan Bank Dunia Negara Berkembang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :