Rabu, 17/04/2024 04:14 WIB

Iran Serukan Gencatan Senjata Azerbaijan dan Armenia

Iran menyerukan Azerbaijan dan Armenia supaya menghentikan eskalasi militer, dan mematuhi gencatan senjata antara kedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh (Foto: Anadolu Agency)

Teheran, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan Azerbaijan dan Armenia supaya menghentikan eskalasi militer, dan mematuhi gencatan senjata antara kedua negara.

"Iran meminta kedua pihak untuk lebih menahan diri, mengutuk serangan rudal pada infrastruktur vital, daerah pemukiman kota, dan pembunuhan warga sipil," kata juru bicara kementerian Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/10) dikutip dari Anadolu Agency.

Menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, Khatibzadeh meminta kedua belah pihak untuk mematuhi gencatan senjata, melanjutkan negosiasi sejalan dengan hukum internasional, mematuhi integritas teritorial satu sama lain, dan mengevakuasi kota-kota yang telah diduduki.

Khatibzadeh mengatakan bahwa Iran siap membantu memfasilitasi perundingan perdamaian untuk mencapai "perdamaian dan solusi permanen dan berkelanjutan" di kawasan itu.

Setelah pertemuan di Moskow pada 10 Oktober, Azerbaijan dan Armenia menyetujui gencatan senjata kemanusiaan sehingga pihak yang bertikai dapat mengambil mayat yang tersisa di medan perang di Karabakh, juga dikenal sebagai UpperNagorno-Karabakh, dan mengadakan pertukaran tahanan.

Serangan Armenia terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata kemanusiaan. Serangan rudal Armenia menghantam kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja, melanggar gencatan senjata sementara, pada pukul 2 pagi waktu setempat pada Minggu lalu.

Sedikitnya sembilan orang termasuk empat wanita tewas dan 34 lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Antara 27 September ketika bentrokan dimulai dan 11 Oktober, sebanyak 41 warga sipil Azerbaijan tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka.

Sekitar 1.165 rumah, 57 bangunan tempat tinggal dan komersial, dan 146 bangunan umum juga telah hancur atau rusak, menurut pejabat Azerbaijan.

Kekerasan dimulai pada 27 September, ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer di wilayah tersebut, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

KEYWORD :

Iran Azerbaijan Armenia Perang Karabakh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :