Selasa, 16/04/2024 11:46 WIB

AS Gelontorkan Rp7,1 Triliun kepada AstraZeneca untuk Pengobatan Antibodi COVID-19

Perawatan tersebut mendapat sorotan setelah Donald Trump dirawat dengan obat antibodi Regeneron Pharmaceuticals pekan lalu.

Vaksin virus corona Italia memiliki antibodi yang dihasilkan pada tikus yang bekerja pada sel manusia, menurut tes yang dilakukan di Rumah Sakit Spallanzani, penyakit menular Roma. (File foto: Reuters)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelontorkan US$486 juta atau sekitar Rp7,1 triliun kepada AstraZeneca untuk mengembangkan dan mengamankan pasokan hingga 100.000 dosis pengobatan antibodi virus corona baru (COVID-19).

Dilansir dari Channelnewsasia, perawatan tersebut mendapat sorotan setelah Donald Trump dirawat dengan obat antibodi Regeneron Pharmaceuticals pekan lalu. Trump juga telah merilis video terstimoni di Twitternya yang menggembar-gemborkan manfaat dari obat tersebut.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan, perjanjian antara pemerintah Trump dengan Operation Warp Speed guna mengembangkan antibodi monoloknal yang dapat mencegah COVID-19, terutama untuk yang berisiko tinggi seperti yang berusia di atas 80 tahun.

Pada Jumat (9/10), pejabat tinggi kesehatan AS mengatakan pemerintah mengharapkan untuk memberikan lebih dari 1 juta dosis gratis perawatan antibodi untuk pasien COVID-19, serupa dengan yang diberikan kepada Trump.

Regeneron dan Eli Lilly telah mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk otorisasi penggunaan darurat perawatan antibodi mereka.

AstraZeneca mengatakan pihaknya berencana memasok hingga 100.000 dosis mulai menjelang akhir tahun 2020 dan bahwa pemerintah AS dapat memperoleh hingga satu juta dosis tambahan pada tahun 2021 berdasarkan perjanjian terpisah.

Regeneron menandatangani kesepakatan senilai US$450 juta pada bulan Juli untuk menjual Operation Warp Speed dengan dosis yang cukup dari pengobatan antibodinya, REGN-COV2, untuk merawat sekitar 300.000 orang.

Eli Lilly mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka belum menandatangani kesepakatan dengan Operation Warp Speed.

AstraZeneca berencana untuk mengevaluasi pengobatan, AZD7442, yang merupakan gabungan dari dua antibodi monoklonal, dalam dua penelitian.

Satu uji coba akan mengevaluasi keamanan dan kemanjuran pengobatan eksperimental untuk mencegah infeksi hingga 12 bulan pada sekitar 5.000 peserta, sedangkan uji coba kedua akan mengevaluasi pengobatan pencegahan dan pencegahan pasca pajanan pada sekitar 1.100 peserta.

KEYWORD :

AstraZeneca Amerika Serikat Donald Trump antibodi virus corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :