Selasa, 16/04/2024 19:41 WIB

Implementasi STEM, Kemenag Bikin Madrasah Riset

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah akan mengembangkan madrasah berbasis riset.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah akan mengembangkan madrasah berbasis riset.

Program yang menggaet Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Nano Center Indonesia itu bertujuan mengimplementasi STEM.

"Kami bersinergi untuk program pendidikan madrasah berbasis riset dengan implementasi pembelajaran aktif STEM melalui pengembangan inovasi untuk peningkatan kapasitas SDM secara holistik, hebat, dan bermartabat," kata Direktur KSKK Madrasah Ahmad Umar pada Jumat (9/10).

Menurut Umar, pengembangan madrasah riset ini merupakan kelanjutan dari program Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) yang sudah berlangsung sejak 2018. Saat ini, bahkan tengah dilakukan proses penilaian terhadap 5.600 proposal untuk lomba Myres 2020.

"Dengan kerja sama ini, para juara Myres akan dilatih dan diberikan akses penelitian bimbingan di LIPI dengan menggunakan sarana yang dimiliki LIPI," ujar Umar.

"Mereka juga akan diberi akses dan peluang ikut dalam kompetisi tingkat internasional melalui jaringan LIPI," lanjutnya.

Umar menjelaskan, ruang lingkup perjanjian kerjasama tiga pihak ini meliputi peningkatan dan pengembangan program madrasah berbasis riset, peningkatan dan pengembangan inovasi siswa madrasah; serta peningkatan dan pengembangan produk pembelajaran sains bagi siswa madrasah.

Termasuk juga dalam lingkup sinergi ini, pengembangan program pendampingan persiapan melanjutkan pendidikan di luar negeri bagi siswa madrasah.

"Aktif STEM sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan disiplin Science, Technology, Engineering and Mathematics. Keempat komponen ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran," jelas Umar.

Sebagai tindak lanjut, kata Umar, para pihak akan merumuskan skema pelaksanaan program. Untuk tahun pertama, pengembangan madrasah riset ini akan difokuskan pada penelitian bidang Sains.

Sementara itu, tim juri Myres sedang melakukan penilaian proposal Myres 2020 yang sudah masuk. Peserta terpilih akan diberi kesempatan melakukan presentasi proposal dan pendalaman materi.

Peserta selanjutnya akan melakukan penelitian dan nantinya harus mempresentesikan hasil penelitiannya.

"Madrasah asal dari para peserta terbaik ini akan dijadikan sebagai pilot project pendampingan dalam kerja sama ini," ujar Umar.

Terpisah, Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Nurul Taufiqu Rochman sangat mengapresiasi langkah kongkrit Direktorat KSKK dalam peningkatan riset di madrasah. Menurutnya, sinergi ini merupakan kali pertama yang dilakukan dengan Kementerian Agama.

"Nano center siap dalam mendukung dan bekerjasama dalam implementasi program penguatan riset di madrasah," jelasnya.

"Peningkatan kompetensi dan kapasitan siswa secara holistik, hebat, dan bermartabat, salah satunya dengan mengimplementasikan kemampuan bidang riset yang bisa memadukan ilmu-ilmu sains dan nilai-nilai ajaran Islam," sambungnya.

KEYWORD :

Madrasah Riset Ahmad Umar Kementerian Agama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :