Kamis, 25/04/2024 20:15 WIB

Nilai-nilai Empat Konsensus Kebangsaan Relevan untuk Menjawab Tantangan di Masa Pandemi

Nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan mampu menjadi pemersatu

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat

Jakarta, Jurnas.com - Pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat relevan untuk menghadapi situasi krisis, seperti di masa pandemi saat ini.

"Nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan mampu menjadi pemersatu kita untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19 saat ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka secara virtual acara Temu Tokoh di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (8/10).

Konsep Jogo Tonggo yang diterapkan di Provinsi Jawa Tengah, menurut Lestari, juga mengandung nilai-nilai gotong-royong dan solidaritas yang merupakan jiwa dari nilai-nilai Pancasila.

"Konsep saling menjaga tetangga di masa pandemi Covid-19, yang diperkenalkan dengan nama Jogo Tonggo merupakan langkah yang perlu disebarluaskan dalam upaya pengendalian virus korona di Tanah Air," ujar Lestari yang akrab disapa Rerie itu.

Rerie yakin, bila konsep Jogo Tonggo dilakukan dengan tepat di banyak daerah dapat mendorong percepatan pengendalian Covid-19 di Tanah Air.

Nilai-nilai kebersamaan, gotong-royong dan solidaritas, menurut Legislator Partai NasDem, sangat diperlukan di masa pandemi ini. Karena dampak penyebaran Covid-19, tambah Rerie, tidak hanya menyasar sektor kesehatan, lebih dari itu juga menyasar sektor ekonomi dan sosial masyarakat.

Dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air, menurut Rerie, sejumlah langkah teknis perlu dilakukan seperti tindakan preventif, test dan tracing serta peningkatan fasilitas kesehatan.

Tiga langkah teknis itu, jelasnya, perlu dilakukan secara bersama agar upaya pengendalian Covid-19 bisa dicapai dengan segera. Upaya preventif dengan menjaga jarak misalnya, menurut Rerie, harus dipahami dan dilaksanakan secara bersama.

"Jika tidak ada kebersamaan dalam bertindak, penyebaran virus korona akan sulit untuk dihentikan," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Rerie mengungkapkan, di masa pamdemi ini perekonomian nasional memasuki masa resesi, karena dua kuartal terakhir perekonomian Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang negatif.

Meski begitu masih ada sejumlah sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan, salah satunya sektor pertanian. "Kabupaten Purbalingga yang memiliki alam yang subur, saya kira berpotensi mengembangkan sektor pertanian di masa pandemi ini untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," pungkasnya.

KEYWORD :

Kinerja MPR NKRI Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :