Sabtu, 20/04/2024 10:44 WIB

Cawalkot Tangsel Muhamad Sakit, Pengamat: Bisa Merugikan Kubu Nomor Satu

absennya calon walikota Tangerang Selatan Muhamad dalam kurun waktu yang lumayan panjang tentu akan berpengaruh terhadap elektabilitasnya.

Pilkada Serentak 9 Desember 2020 (ilustrasi)

Tangsel, Jurnas.com - Pemerhati Pilkada Tangsel sekaligus aktivis Forum Literasi Demokrasi Erwin Simbolon menilai, absennya calon walikota Tangerang Selatan Muhamad dalam kurun waktu yang lumayan panjang tentu akan berpengaruh terhadap elektabilitasnya.

Simbolon berpendapat, posisi Muhamad sebagai calon walikota tidak bisa digantikan oleh Rahayu Saraswati, keduanya punya segmentasi berbeda yang pada tingkat tertentu sama sekali tidak beririsan.

"Sakitnya Muhamad jelas merugikan kubu nomor urut satu. Bagaimanapun Muhamad adalah calon walikotanya, calon kepala daerahnya. Kalau yang bersangkutan tidak memanfaatkan waktu kampanye yang ada, tentu akan susah mendongkrak suara," ujarnya kepada media, Kamis (8/10).

Sebelumnya, Muhamad dikabarkan sakit yang membuat Calon Wakil Walikota Rahayu Saraswati justru lebih aktif berkampanye dan sering tampil dibandingkan dengan Cawalkotnya sendiri, H. Muhamad.

Simbolon melihat pasangan calon nomor urut satu lebih didominasi oleh Calon Wakilnya, Saraswati. Nyaris sejak tak mampu hadir di acara pengundian nomor urut, Muhamad tak lagi muncul ke permukaan, baik di hadapan warga maupun media.

Sejak itu pula Saraswati tampil dominan bahkan di berbagai produk kampanye yang mengisi jagat maya. Berbagai meme, poster, berita dan video pendek banyak menampilkan Saraswati, padahal yang bersangkutan hanyalah calon wakil.

Simbolon mengatakan, adanya dominasi Saraswati akan berdampak pada psikologis pemilih di Tangsel. Hal demikian juga menambah daftar gossip yang menduga Saraswatilah yang paling banyak mengeluarkan dana untuk operaaional pemenangan.

Secara psikologis hal itu tidak elok, bagaimanapun yang dipilih adalah kepala daerah, yang memiliki kewenangan berbeda dengan wakil. "Kata orang wakil itu akronim awak dan sikil, artinya badan dan kaki sementara kepalanya ada di walikota. Tidak ada itu peraturan wakil walikota dan seterusnya. Jadi dominasi calon wakil ini efeknya tidak positif," ujarnya.

Simbolon menambahkan, faktor dominasi personal calon wakil juga dapat memunculkan potensi perpecahan pasangan itu. Secara elektoral juga belum tentu gerakan calon wakil dapat mendongkrak elektabilitas calon walikotanya. Padahal menurut survei terakhir yang bisa diakses di media, posisi Muhamad masih tertinggal jauh.

Dalam survei SMRC Bulan Agustus 2020, selisih antara Calon Walikota Benyamin Davnie dengan Muhamad adalah sebesar 21,3 persen. "Berat mengejar selisih segitu, apalagi Muhamad tidak turun kampanye. Sisa waktu dua bulan lagi harusnya bisa dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan," pungkasnya.

.

KEYWORD :

Cawalkot Tangsel Pengamat Pilkada Muhamad Sakit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :