Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan bahwa tertular virus corona adalah berkah dari Tuhan yang membuatnya menjalani perawatan eksperimental. Hal itu disampaikan dalam pesan video pertamanya sejak meninggalkan rumah sakit.
"Saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan yang saya tangkap. Ini adalah berkah terselubung," kata Trump, menambahkan bahwa penggunaan obat dari Regeneron Pharmaceuticals memungkinkannya untuk merasakan langsung betapa efektifnya obat tersebut.
Trump, yang menuai ktirikan karena lambat menanggapi COVID-19 dan menempatkan stafnya sendiri dalam risiko dengan mencegah penggunaan masker di Gedung Putih dan dalam perjalanan kampanye, juga mengutip pengobatan serupa dari Eli. Lilly dan Co LLY.N.
"Aku ingin mendapatkan untukmu apa yang aku punya. Dan saya akan membuatnya gratis," kata Trump.
Pesan videonya mengikuti jaminan Gedung Putih bahwa presiden berusia 74 tahun itu kembali ke Oval Office pada Rabu (7/10), mendapatkan pengarahan tentang pembicaraan stimulus ekonomi dan Badai Delta, hanya dua hari setelah keluar dari rumah sakit militer Walter Reed.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Trump memasuki kantor dari Rose Garden untuk menghindari berjalan melalui lorong Gedung Putih dan mungkin membuat orang lain terpapar COVID-19.
Kepala staf Mark Meadows, yang memberi pengarahan kepada Trump tentang alat pelindung diri, mengatakan Gedung Putih membatasi akses ke Oval Office.
Trump berada di kediamannya di Gedung Putih sejak kepulangannya yang dibuat untuk video secara dramatis dari Walter Reed dengan helikopter pada Senin (5/10) malam.
Trump, yang menghadapi Demokrat Joe Biden dalam pemilihan November, tidak memiliki gejala COVID-19 selama 24 jam terakhir, kata dokternya Sean Conley dalam sebuah pernyataan.
"Dia sekarang bebas demam selama lebih dari empat hari, bebas gejala selama lebih dari 24 jam, dan tidak membutuhkan, atau menerima, oksigen tambahan sejak awal rawat inap," kata Conley. (Reuters)
KEYWORD :Virus Corona Berkah Tuhan Tertular Donald Trump Amerika Serikat
