Jum'at, 19/04/2024 19:40 WIB

Larangan Twitter Doakan Trump Meninggal Picu Perdebatan

Berita itu mendorong beberapa orang mendoakannya agar penyakit itu membunuhnya.

Aplikasi Twitter (Foto: Techcrunch)

San Francisco, Jurnas.com - Twitter diminta memberlakukan kebijakan yang sama untuk semua orang usai menghapus twit yang mendoakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meninggal dunia.

Itu terjadi ketika Trump mengumumkan bahwa dia dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif terkena COVID-19. Berita itu mendorong beberapa orang mendoakannya agar penyakit itu membunuhnya.

Twitter yang berbasis di San Francisco memberi tahu pengguna bahwa mengungkapkan harapan atas kematian siapa pun melanggar kebijakan terhadap perilaku kasar di layanan pesan one-to-many.

"Tweet yang menginginkan atau mengharapkan kematian, cedera tubuh yang serius atau penyakit fatal terhadap siapa pun tidak diperbolehkan dan perlu dihapus," kata Twitter dalam sebuah unggahan.

Terlampir tautan ke halaman kebijakan Twitter yang mengatakan tidak mentolerir konten yang menginginkan, berharap, atau mengungkapkan keinginan seseorang untuk meninggal atau terjangkit penyakit fatal.

Pemberitahuan itu pun memicu badai tanggapan dari orang-orang yang berpendapat bahwa Twitter tidak konsisten dalam menegakkan aturan tersebut.

"Jadi, Anda bermaksud memberi tahu kami bahwa Anda bisa melakukan ini sepanjang waktu?" tulis Perwakilan Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez dari New York dalam retweet pesan Twitter tersebut.

Partai Republik yang konservatif tanpa henti menggunakan media sosial untuk memuntahkan racun di Ocasio-Cortez, yang sering disebut dengan inisialnya AOC.

Rekan anggota parlemen Demokrat Rashida Tlaib menimpali dengan komentar serupa, "Ini kacau. Ancaman pembunuhan terhadap kami seharusnya ditanggapi lebih serius."

Twitter menanggapi dengan berjanji untuk lebih adil. "Kami mendengar suara-suara yang merasa bahwa kami menegakkan beberapa kebijakan secara tidak konsisten," kata Twitter menanggapi reaksi keras.

"Kami setuju bahwa kami harus melakukan yang lebih baik, dan kami bekerja sama di dalam untuk melakukannya," sambungnya.

Rawat inap Trump untuk perawatan COVID-19 telah menjadi topik hangat di Twitter, dengan para pengguna yang ingin menunjukkan sejarahnya dalam mengecilkan risiko pandemi dan tindakan pencegahan keamanan seperti mengenakan masker. (AFP)

KEYWORD :

Twitter media sosial doakan kematian Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :