Presiden Prancis, Emmanuel Macron ikut serta dalam upacara tradisional Lily of the valley di istana Elysee, Paris, pada 1 Mei 2020. (Fot: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Turki menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron menabur benih-benih Islamofobia dengan pernyataannya baru-baru ini yang mengklaim bahwa "Islam sedang dalam krisis".
"Klaim Presiden Macron bahwa Islam dalam keadaan krisis adalah pernyataan yang berbahaya dan provokatif, mendorong Islamofobia dan hasutan anti-Muslim," tulis juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter dilansir Middleeast, Selasa (06/10).
"Menjadikan Islam dan Muslim sebagai kambing hitam atas kegagalan Republik Prancis jauh dari kebijakan rasional," tambah Kalin.
Turki Kutuk Serangan Keji di Afghanistan Utara
Jumat lalu, Macron mengumumkan rencana kontroversial melawan apa yang disebut "separatisme Islam" di negara itu.
Dalam pidatonya, Macron mengklaim bahwa Islam adalah agama yang "mengalami krisis di seluruh dunia".
Turki Mulai Produksi Massal Kapal Patroli Laut
Pemerintah Turki Presiden Macron Benih Islamofobia