Kamis, 25/04/2024 23:06 WIB

Turki Minta Arab Saudi Ekstradisi Pelaku Pembunuhan Khashoggi

Khashoggi, yang tubuhnya belum ditemukan, terakhir terlihat pada 2 Oktober 2018 di konsulat Saudi di Istanbul

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Turki meminta Arab Saudi pada Jumat - ulang tahun kedua kematian Jamal Khashoggi - untuk mengekstradisi tersangka yang dituduh dalam pembunuhan jurnalis senior itu untuk diadili.

Khashoggi, yang tubuhnya belum ditemukan, terakhir terlihat pada 2 Oktober 2018 di konsulat Saudi di Istanbul. Para pejabat mengatakan dia dibunuh dan dipotong-potong oleh sekelompok orang Saudi tak lama setelah tiba di konsulat, di mana dia pergi untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahan yang direncanakan.

Khashoggi adalah seorang penulis asal Saudi terkenal yang sering mengkritik keluarga kerajaan Saudi. Dia juga berkontribusi untuk The Washington Post.

"Dua tahun lalu hari ini, kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi masuk ke dalam penyergapan di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki," twitt Direktur Komunikasi Fahrettin Altun.

"Tanpa sepengetahuannya, seseorang di Riyadh telah mengirimkan tim pembunuh, termasuk seorang ahli forensik dan seorang tukang jagal pemotong tubuh dengan gergaji tulang."

Pengadilan Saudi menghukum mati lima orang tahun lalu atas kematian Khashoggi, tetapi mereka tidak pernah diidentifikasi. Namun, hukuman mati dibatalkan bulan lalu. Tiga lainnya dijatuhi hukuman 24 tahun penjara dan tiga lainnya dibebaskan.

Altun menyebut persidangan Saudi "sebuah pengadilan pertunjukan" dan mengatakan jaksa Turki ingin membawa mereka yang terlibat ke pengadilan.

"Kita semua tahu pembunuh Jamal," Altun menambahkan dalam sebuah tweet. "Mari kita buat mereka membayar."

"Kirim antek Saudi ke Turki. Biarkan mereka muncul di pengadilan umum dengan pengamat internasional. Bekerja sama dengan investigasi kriminal di Turki - satu-satunya investigasi yang pernah dimaksudkan untuk menjelaskan apa yang terjadi."

Sementara itu, editor Washington Post Karen Attiah menyerukan lebih banyak tekanan pada Arab Saudi dan menyalahkan pemerintahan Trump karena tidak meminta pertanggungjawaban Riyadh.

"Pembunuhan Jamal juga menjadi kasus uji untuk supremasi hukum dalam demokrasi Amerika - dan sejauh ini kami telah gagal dalam uji tersebut," tulisnya .

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Pemerintah Turki Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :