F-35 (Foto: Forbes)
Tel Aviv, Jurnas.com - Israel dikabarkan siap memproduksi sayap untuk jet tempur F-35 untuk menjual pesawat siluman tersebut ke Uni Emirat Arab (UAE), pasca kedua negara melakukan normalisasi hubungan diplomatik.
Laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel, Calcalist, menyatakan ada kemungkinan penjualan senjata AS ke UEA, sebagai bagian dari kesepakatan.
Namun, dikutip dari Middle East Eye pada Kamis (17/9), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal adanya ketentuan semacam itu. UEA juga membantah laporan tersebut.
Netanyahu awalnya memberikan lampu hijau untuk penjualan F-35, tetapi mengurungkan niatnya setelah menghadapi reaksi dari lawan politik di dalam negeri, menurut laporan media AS dan Israel.
Namun, menjelang penandatanganan kesepakatan pada Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dia tidak akan menentang penjualan jet tempur canggih tersebut ke UEA, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
"Saya tidak akan memiliki masalah dalam menjual F-35 kepada mereka, saya sama sekali tidak memiliki masalah," ujar Trump dengan alasan hal itu akan bermanfaat untuk ekonomi Amerika.
"Mereka sebagian besar adalah negara yang sangat kaya, seperti UEA, dan mereka ingin membeli jet tempur, dan saya pribadi tidak akan memiliki masalah dengan itu," tambah Trump.
Dalam perjalanannya baru-baru ini ke wilayah tersebut, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada Netanyahu bahwa Washington akan memastikan keuntungan militer Israel dalam setiap kesepakatan senjata di masa depan dengan Abu Dhabi.
Laporan Calcalist mengutip sumber yang mengatakan bahwa Washington dan perusahaan senjata AS Lockheed Martin diharapkan membahas penjualan pesawat F-35 ke UEA, dan bahwa "ada kemungkinan besar" bahwa F Sayap -35 akan diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI), perusahaan milik negara.
Lini produksi IAI di Lod adalah salah satu dari tiga produsen sayap F-35 di dunia, memasok untuk pesawat yang ditujukan untuk pelanggan non-Amerika atau NATO.
F-35 yang diproduksi Lockheed Martin adalah salah satu pesawat tempur paling kuat di dunia, dengan kemampuan untuk menghindari radar, melakukan serangan pada target di darat dan terlibat dalam pertempuran udara.
Lini produksi sayap Lockheed Martin yang berbasis di Texas memasok tentara AS, sementara lini produksi lain di Italia digunakan untuk pembelian pesawat oleh negara-negara NATO.
Lini produksi Lockheed Martin di kota Lod Israel digunakan untuk pesawat yang dibeli oleh negara-negara dari seluruh dunia, termasuk milik Angkatan Udara Israel.
Surat kabar itu menambahkan bahwa harga sepasang sayap itu sekitar $3 juta, dan sejauh ini pabrik yang berbasis di Israel itu telah menghasilkan 100 pasang.
"Perusahaan memiliki kontrak kerangka kerja dengan Lockheed untuk produksi hingga 800 pasang sayap, senilai $2 miliar. Namun belum ada keputusan akhir tentang masalah tersebut," bunyi laporan itu.
Sumber anonim itu menambahkan bahwa perusahaan Israel lainnya, Elbit Systems, kemungkinan akan menjadi penerima manfaat dari kesepakatan UEA, karena mereka memproduksi bersama helm canggih untuk pilot F-35 dengan perusahaan multinasional AS Rockwell Collins. Setiap helm berharga $400.000.
KEYWORD :Israel Uni Emirat Arab Jet F-35 Pesawat Tempur
