Kamis, 18/04/2024 11:24 WIB

Oposisi Tolak Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel

Menurut dia, kesepakatan yang dicapai antara Israel dan UEA bulan lalu, dan antara Israel dan Bahrain pada Jumat pekan lalu, bertentangan dengan keinginan rakyat.

Pemain sepak bola, Hakeem al-Araibi ditangkap dan disiksa pemerintah Bahrain setelah pemberontakan Musim Semi Arab (Foto: Reuters)

Dubai, Jurnas.com - Kelompok oposisi Bahrain menolak keputusan negara Teluk tersebut untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Ulama Syiah berpengaruh pada Minggu (Senin waktu setempat) menyerukan masyarakat di wilayah itu untuk melawan.

Ayatullah Sheikh Isa Qassim yang kini tinggal di Iran, menentang normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh partai oposisi Bahrain al-Wefaq, sebuah kelompok yang dekat dengan Qassim.

Menurut dia, kesepakatan yang dicapai antara Israel dan UEA bulan lalu, dan antara Israel dan Bahrain pada Jumat pekan lalu, bertentangan dengan keinginan rakyat.

"Ada perbedaan besar antara penguasa dan yang dikuasai dalam pemikiran, pikiran, tujuan dan kepentingan. Pemerintah mengalami kekalahan psikologis dan ingin memaksakannya pada rakyat, dan rakyat harus melawan kekalahan ini," kata Qassim dikutip dari CNA pada Senin (14/9).

Sekelompok asosiasi politik dan masyarakat sipil Bahrain, termasuk Asosiasi Pengacara Bahrain, pada Minggu kemarin menyuarakan penentangan mereka terhadap kesepakatan tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

"Hasil dari normalisasi tidak akan menikmati dukungan populer, sejalan dengan generasi Bahrain yang telah dibesarkan dalam hal kepatuhan pada perjuangan Palestina," kata pernyataan itu.

Kepala pengadilan tertinggi Bahrain memerintahkan pegawai pengadilan untuk tidak mengkritik kebijakan pemerintah, atau mengungkapkan pendapat yang merusak persatuan nasional, demikian isi surat kabar al-Bilad pada Minggu kemarin.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bahrain juga mengatakan bahwa hak Palestina tetap menjadi prioritas kerajaan.

Warga Bahrain sebelumnya mengkritik keterlibatan pemerintah mereka dengan Israel, termasuk konferensi Juni lalu di Manama untuk meluncurkan paket ekonomi US$50 miliar yang dipimpin AS untuk perdamaian Israel-Palestina.

KEYWORD :

Bahrain Israel Normalisasi Diplomatik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :