Kamis, 25/04/2024 19:50 WIB

Mentan Minta Jajarannya Pantau Langsung Kondisi Pertanian

Kementan berharap semua penyuluh bisa mendekatkan diri dengan para pimpinan daerah baik walikota maupun bupati untuk menjalin sinergitas dalam membangubln sektor pertanian nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Badan Penyuuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dalam kegiatan Mentan Sapa Penyuluh dan Petani (MSPP) yang digelar secara virtual pada Selasa 8 Agustu 2020.

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh jajaran pegawainya melakukan pengecekan langsung situasi dan kondisi pertanian di lapangan.

"Pertanian itu bicara lapangan dan setiap lapangan pasti kondisinya berbeda. Oleh karena itu, local problem must be respon by local respon," ujar Syahrul saat menyapa penyuluh pertanian melalui Agriculture War Room (AWR) di lantai 2 gedung A kantor pusat Kementerian Pertanian, Selasa (8/9).

Sebagai langkah awal, Syahrul meminta Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dihidupkan secara cepat agar penyuluh dan petani berperan aktif mendorong terwujudnya ketahanan pangan nasional.

"Saya berharap Kostratani menjadi bagian keserasian bagi Kementan. Kita akan terus dukung dan terus melakukan pendekatan menyelesaikan masalah di lapangan," katanya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu juga menilai pentingnya digitalisasi pertanian. Menurutnya digitalisai mau tidak mau harus diterapkan secara masif agar bisa berkomunikasi dan saling memberi informasi kepada petani.

"Saya ingin setiap wilayah memiliki demplot yang dikembangkan sehingga bisa dilakukan pembelajaran pertanian. Dengan begitu tidak ada lagi lahan kosong yang tersisa, semua lahan harus kita tanami untuk menambah ketersediaan pangan," katanya.

Ia juga berharap, ke depan semua penyuluh bisa mendekatkan diri dengan para pimpinan daerah baik walikota maupun bupati untuk menjalin sinergitas dalam membangubln sektor pertanian nasional.

"Kuncinya pertanian bisa diakselerasi kalau harmonisasi dilakukan. Marilah kita melakukan pendekatan meski hanya melalui video conference," tutupnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan, pembangunan pertanian harus diawali dengan pembangunan SDM pertanian.

"Pembangunan pertanian harus diawali dengan pembangunan SDM pertanian. Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, poktan, dan juga gapoktan," ujar Dedi.

Menurutnya, untuk membangun pertanian maka penyuluh dan petani harus ditingkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan juga kompetensinya.

"Peningkatakan kemampuan SDM pertanian bisa dilakukan di Kostratani melalui demplot atau sekolah lapang. Dan Kostratani juga menjadi tempat petani belajar dan berkonsultasi sehingga produksi bisa meningkat. Penyuluh pun harus terus ke lapangan mendampingi petani,” katanya.

KEYWORD :

Penyuluh Pertanian Kostrani Kementan Syahrul Yasin Limpo Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :