Sabtu, 20/04/2024 20:07 WIB

Rusia-Turki Komitmen Bebaskan Idlib dari Teroris

Rusia dan Turki sedang maju dalam implementasi perjanjian mereka untuk membebaskan provinsi Idlib di barat laut Suriah dari teroris.

Seorang pria Suriah berdiri di atas sebuah rumah yang hancur selama pertempuran yang disebabkan militan di kota Kfar Ruma di provinsi barat daya Idlib Suriah, pada 30 Mei 2019. (AFP photo)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa Rusia dan Turki sedang maju dalam implementasi perjanjian mereka untuk membebaskan provinsi Idlib di barat laut Suriah dari teroris.

"Pekerjaan di zona de-eskalasi Idlib adalah area paling penting dari upaya bersama Rusia-Turki," kata Lavrov berbicara pada konferensi pers bersama di Damaskus dengan mitranya dari Suriah Walid Muallem dan Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Borisov, dilansir Middleeast, Selasa (08/09).

“Kedua negara pada akhirnya memiliki perjanjian yang jelas yang menentukan distribusi tanggung jawab [di Idlib], yang menyarankan pemisahan normal, oposisi waras dari teroris, pembebasan jalan raya M-4, dan pembuatan koridor keamanan di sekitar jalan raya ini. Semua ini perlahan tapi pasti diimplementasikan. Ada banyak alasan untuk percaya bahwa kami akan menyelesaikan pekerjaan ini, ”kata Lavrov.

Pada gilirannya, Muallem mengonfirmasi bahwa Suriah akan mengadakan pemilihan presiden tahun depan, tetapi dia tidak berkomentar tentang persyaratan calon presiden di masa depan, dengan mengatakan itu adalah tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum.

"Adapun konstitusi baru Suriah, Komite Konstitusi yang bekerja di Jenewa bertanggung jawab untuk menyusunnya, dan hasilnya akan dimasukkan ke referendum," katanya.

"Tidak ada kerangka waktu untuk menyusun konstitusi baru, syarat utamanya adalah bahwa undang-undang dasar harus memenuhi aspirasi rakyat Suriah."

Suriah telah dirusak oleh perang saudara sejak 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak para pengunjuk rasa menggunakan kekuatan yang tidak proporsional.

KEYWORD :

Wilayah Idlib Pemerintah Rusia Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :