Kamis, 25/04/2024 09:16 WIB

CDC Minta Negara Bagian Distribusikan Vaksin COVID-19 Paling Cepat Oktober

Pemilihan waktu untuk mendistribusikan vaksin tersebut disebut-sebut bermuatan politis karena menjelang pelaksanan pemilihan presiden yang akan digalas pada November.

Vaksin virus corona Italia memiliki antibodi yang dihasilkan pada tikus yang bekerja pada sel manusia, menurut tes yang dilakukan di Rumah Sakit Spallanzani, penyakit menular Roma. (File foto: Reuters)

Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) menginstruksikan negara bagian untuk bersiap mendistribusikan vaksin virus corona (COVID-19) ke kelompok berisiko tinggi secepatnya pada akhir Oktober.

Demikian disampaikan dalam dokumen yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Rabu (2/9).

"Untuk tujuan perencanaan awal, CDC sudah menyediakan negara bagian dengan asumsi perencanaan tertentu terkait distribusi vaksin, termasuk kemungkinan memiliki jumlah vaksin yang terbatas pada Oktober dan November," kata juru bicara CDC kepada Reuters.

Pemilihan waktu untuk mendistribusikan vaksin tersebut disebut-sebut bermuatan politis karena menjelang pelaksanan pemilihan presiden yang akan digalas pada November.

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa CDC telah menghubungi pejabat di semua pejabat di 50 negara bagian dan lima kota besar terkait perencanaan vaksin.

Sebelumnya, ahli penyakit menular terkemuka di AS, Anthony Fauci mengatakan, berdasarkan tingkat pendaftaran pasien dalam uji coba vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung, mungkin ada cukup data klinis untuk diketahui pada November atau Desember, salah satu vaksin itu aman dan efektif.

Dokumen yang dimuat New York Times menunjukkan CDC sedang mempersiapkan satu atau dua vaksin untuk COVID-19 yang akan tersedia dalam jumlah terbatas pada akhir Oktober.

Vaksin akan disediakan gratis terlebih dahulu untuk kelompok berisiko tinggi termasuk petugas kesehatan, personel keamanan nasional, dan penghuni panti jompo dan staf.

Regulator di seluruh dunia berulang kali mengatakan kecepatan pengembangan tidak akan mengganggu keamanan vaksin, karena hasil yang lebih cepat akan berasal dari pelaksanaan uji coba paralel yang biasanya dilakukan secara berurutan. Namun, jaminannya belum tentu meyakinkan semua masyarakat.

Pada Agustus lalu, Scott Ratzan, pemimpin kelompok Business Partners to Convince, mengatakan kepada Reuters, hasil awal survei yang dilakukan selama tiga bulan terakhir di 19 negara menunjukkan bahwa hanya sekitar 70% responden Inggris dan AS yang akan menggunakan vaksin COVID-19 jika tersedia.

Saat ini, Pengembang obat termasuk Moderna Inc, AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc menduduki posisi terdepan dalam mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk penyakit yang menyerang sistem pernapasan.

Dokumen CDC menjelaskan dua kandidat vaksin yang harus disimpan pada suhu minus 70 dan minus 20 derajat Celcius. Persyaratan penyimpanan tersebut cocok dengan profil kandidat dari Pfizer dan Moderna. (Reuters)

KEYWORD :

Ameirka Serikat Vaksin COVID-19 Pilpres Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :