Hedva Opatovsky (Foto: Reuters)
Tel Aviv, Jurnas.com - Penerbangan pertama Hedva Opatovsky ke Uni Emirat Arab kali ini adalah yang terakhir untuknya di El Al, maskapai penerbangan Israel yang akhirnya bisa melakukan penerbangan ke Dubai.
Pramugari tertua di maskapai itu pensiun pada Rabu (2/9) ini, setelah memimpin awak kabin dalam perjalanan pulang ke Abu Dhabi dengan utusan Israel yang menuntaskan kesepakatan yang menormalisasi hubungan dengan negara Teluk tersebut.
"Ini adalah penerbangan bersejarah, menurut saya, dalam 46 tahun sangat, sangat emosional," kata Opatovsky kepada Reuters, merujuk pada karirnya yang panjang dengan maskapai tersebut.
"Ini adalah kesempatan bagus untuk membuka negara lain untuk berdamai dengan kami," sambung dia.
"Itulah yang kami harapkan, selalu," katanya, mencatat bahwa bahasa Ibrani `shalom` untuk `halo` atau `selamat tinggal juga berarti `damai`.
Ketika Opatovsky bergabung dengan El Al, Israel terguncang akibat perang Timur Tengah pada 1973 silam. Tiga tahun kemudian, suaminya, seorang petugas keamanan Israel, menemani para diplomat yang mengatur pembicaraan damai dengan Mesir. Kesepakatan serupa dengan Jordan akan menyusul 20 tahun kemudian.
Dia telah menghadiri pertemuan perdana menteri Israel dan pejabat asing. Penerbangan keluar ke Abu Dhabi pada Senin kemarin melewati Arab Saudi, terobosan bagi penerbangan Israel yang memungkinkannya untuk memandang ke bawah pada gurun yang luas dan sebelumnya tidak dapat diakses.
Penumpang bertepuk tangan saat maskapai dengan nomor penerbangan 972 itu mendarat di Tel Aviv pada Selasa (1/9). Opatovsky, dengan enggan pensiun pada usia 67, mengucapkan selamat tinggal pada sistem PA, "Semoga kita selalu pergi dengan damai."
KEYWORD :Hedva Opatovsky Israel Uni Emirat Arab
