Selasa, 23/04/2024 18:21 WIB

Kostratani Wlingi Ajak Petani Optimalkan Produksi Padi dengan Metode MHI

Salah satu tugas Kostratani di antaranya adalah melaksanakan koordinasi dan sinergi kegiatan pembangunan pertanian dengan penguatan kelembagaan melalui pertemuan sudah diaktifkan kembali.

Petani melakukan pertemuan terbuka. (Foto: Ist)

Wlingi, Jurnas.com -  Poktan Mekarsari I yang berada di Kelurahan Klemunan Kecamatan Wlingi ini melakukan tanam padi serentak menggunakan Metode Hayati Indonesia (MHI) dengan target produksi 12 ton per hektare pada musim tanam ini.

MHI merupakan konsultan pertanian yang menerapkan sistem pertanian berkelanjutan, presisi dan terintegrasi. Untuk percepatan peningkatan produktivitas padi, MHI menerapkan kombinasi teknologi Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR), Asam Hulmat, Asam Fulfat dan Asam Amino, dimana bahan bakunya tersedia melimpah di wilayah pedesaan.

Di tengah pemberlakuan new normal atau masa transisi di tengah pandemi COVID-19, Poktan Mekarsari I sebagai salah satu binaan dari Kostratani Wlingi Kabupaten Blitar, mulai mengaktifkan kembali pertemuan kelompok tani (Poktan).

"Pertemuan poktan sudah menjadi kebutuhan para petani untuk saling bersinergi dan berkomunikasi antar anggota beserta penyuluh pendamping. Untuk itu kami mencoba mengaktifkan kembali dengan tetap memperhatikan protokol COVID-19," ujar Ninik Dwi Handayani selaku koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wlingi Kabupaten Blitar ketika menemui beberapa anggota Poktannya.

Ia menjelaskan, salah satu tugas Kostratani di antaranya adalah melaksanakan koordinasi dan sinergi kegiatan pembangunan pertanian dengan penguatan kelembagaan melalui pertemuan sudah diaktifkan kembali.

"Kami senang karena bisa kembali melakukan pertemuan kelompok lagi, bersilahturahmi lagi dengan para anggota dan pengurus, kami juga mendapatkan pengarahan dan ilmu pertanian terkini melalui penyuluh yang selalu mendampingi kami. Sehingga kami berharap produksi pertanian kami bisa lebih baik di masa pandemic ini dengan mengikuti program MHI," ujarnya.

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia.

"Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya," ujar Syahrul.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh tetap menjaga kesehatan di pandemi COVID-19 agar bisa mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak," sambungnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus berupaya meningkatkan peran Kostratani menjadi pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian, sehingga dapat mendukung petani meningkatkan produktifitas pertanian.

"Salah satu peran penting Kostratani adalah menumbuhkan petani milenial. Caranya, dengan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, juga pengembangan wirausahawan muda perdesaan,” tukas Dedi.

KEYWORD :

Kostratani Wlingi Petani Milenial Produksi Padi Metode MHI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :