Kamis, 25/04/2024 00:06 WIB

Hadapi Tantangan Era 4.0, BPP Kostratani Pringsewu Dorong Petani Adaptasi Teknologi

Kostratani di Pringsewu, Lampung, akan mendorong para petani untuk beradaptasi dengan teknologi untuk menghadapi tantangan di Era 4.0.

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Pringsewu, Lampung

 

Pringsewi , Jurnas.com – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Pringsewu, Lampung, akan mendorong para petani untuk beradaptasi dengan teknologi untuk menghadapi tantangan di Era 4.0.

Mewakili Kepala dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Kabid Penyuluhan, Yusri Purwansi, mengaku pihaknya membutuhkan tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola Kostratani.

"Sebab teknologi kalau tidak ada SDM tidak akan berjalan. Dan berbagai kegiatan Kementan yang digelar di Pringsewu sangat membantu pertanian kita. Mudah mudahan dengan hadirnya BPP Kostratani akan juga memberikan harapan untuk pertanian yang lebih maju dan baik lagi buat Pringsewu, juga buat para petani," tuturnya.

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kostratani adalah program Kementerian Pertanian (Kementan) yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran Balai Penyuluh Pertanian.

Kementan akan membangun BPP Kostratani di seluruh BPP di Tanah Air yang jumlahnya sekitar 6000 serta harus tuntas di tahun 2021. Gerakan ini juga dilakukan Kabupaten Pringsewu. Seluruh BPP di Pringsewu akan ditransformasi menjadi Kostratani," ujar Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan, BPP yang menjadi Kostratani akan menjadi Pusat Data dan Informasi Pertanian.

"Sudah banyak BPP yang kita transformasikan menjadi Kostratani dan telah terhubung dengan AWR di Kementerian Pertanian. Secara otomatis hal itu mengindikasikan bahwa BPP sudah bisa menjadi Pusat Data dan Informasi Pertanian," katanya.

Menurut Dedi, BPP Kostratani wajib mengisi data-data pertanian yang dibutuhkan seperti, luas tanam, luas panen dan produktivitas untuk komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai, dan lainnya.

Sampai hari ini, lanjut Dedi, data-data tersebut sudah ter-upload di dalam website yang bermuara pada Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan.

Ia juga mengajak petani Pringsewu untuk terus sama-sama bersemangat dalam meng-entry data-data pertanian. "Ujung tombak data pertanian ada di penyuluh melalui BPP, kita hidupkan BPP sebagai tempat bertukarnya informasi dan pengetahuan pengembangan pertanian," kata Dedi.

KEYWORD :

Era 4.0 BPP Kostratani Pringsewu Dedi Nursyamsi Adaptasi Teknologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :