Rabu, 24/04/2024 10:35 WIB

Kawal Produksi Pangan, Kostratani Kabupaten Gresik Lakukan Gerdal Hama Tikus

Tingkat kerusakan rata-rata tanaman padi karena hama tikus mencapai 20% per tahun. 

Kostratani Driyorejo Kabupaten Gresik, di Desa Randengansari melakukan ferakan pengendalian (Gerdal) tikus menggunakan alat emposan dan joskus.

Gresik, Jurnas.com - Kostratani Driyorejo Kabupaten Gresik, di Desa Randengansari melakukan ferakan pengendalian (Gerdal) tikus menggunakan alat emposan dan joskus.

Bekerjasama dengan POPT di Kecamatan Driyorejo dan seluruh anggotan kelompok tani (Poktan) Randengan, kegiatan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengawal produksi pertanian dan mengamankan stok pangan.

"Sebelum tikus menyerang, kita antisipasi duluan. Itu motto yang sering disampaikan oleh penyuluh pertaian dan POPT kepada para petani yang ikut kegiatan gerdal tikus," ujar Koordinator BPP Driyorejo, Bambang Pujaratna.

"Dan alhamdulillah selama ini, dengan gerdal tikus yang dilaksanakan serangan tikus masih bisa dikendalikan," sambungnya.

Ketua Poktan Randengan, Karnawan menambahkan, Gerdal tikus menggunakan alat emposan dan joskus dinilai sangat efektif bagi petani di Kabupaten Gresik. Selain tidak berbahaya bagi petani aplikasinya juga mudah. Caranya, ujung tiran joskus dipotong atau dirobek sebelum dibakar pada saat diaplikasikan ke lobang tikus.

Setelah kegiatan penggunaan emposan di lahan, POPT juga memberikan tips dan cara menghambat serangan tikus menggunakan pembatas di lahan sekeliling, baik dengan pagar seng maupun dengan terpal plastik.

"Hal ini dimaksudkan agar penggunaan setrum (listrik) yang berbahaya dan sudah banyak memakan korban jiwa di wilayah Kabupaten Gresik bisa diminimalisir atau bahkan bisa di stop penggunaan setrum listrik," ujarnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk tetap sehat di situasi pandemi COVID-19 untuk dapat mendampingi petani genjot produksi, bersama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak," ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi BPP yang telah melaksanakan dan mendukung program Kostratani.

"Kostratani sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," ujar Dedi.

KEYWORD :

Kawal Produksi Pangan Kostratani Gresik Gerdal Hama Tikus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :