Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus memperhatikan prinsip-prinsip ketidakberpihakan dan profesionalisme dalam berurusan dengan Republik Islam.
Zarif membuat pernyataan itu dalam pertemuan pada Selasa (25/8) dengan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, yang melakukan kunjungan pertamanya ke Teheran sejak menjabat pada Desember 2019.
"Republik Islam berusaha melanjutkan kerja sama dengan IAEA dalam keadaan normal dan dalam kerangka peraturan internasional," kata ujar Zarif dilansir dari Press TV.
Ia menambahkan bahwa kerja sama Iran dengan IAEA selalu didasarkan pada komitmen internasional dan dalam kerangka kerja teknis dan profesional.
"Karena IAEA telah memverifikasi berkali-kali, Iran paling banyak bekerja sama di antara semua negara dengan badan sehubungan dengan pengamanan, dan jalur ini dapat diikuti," tambah Zarif.
Zarif Iran menyampaikan harapan bahwa kedua belah pihak akan melanjutkan kerja sama dengan itikad baik dan berdasarkan peraturan pengamanan dengan menyelesaikan ketidaksepakatan yang ada.
Sementara itu, Grossi mengatakan IAEA tersebut memenuhi tugasnya sesuai dengan prinsip netralitas dan profesionalisme.
Ia mencatat bahwa kerja sama Iran-IAEA di masa lalu telah menguntungkan kedua belah pihak, dengan mengatakan bahwa tren tersebut dapat berlanjut setelah mengatasi masalah yang ada.
Dalam unggahan yang diposting setelah berdiskusi dengan Zarif, Grossi mengatakan berterima kasih atas kesediaannya Zarif untuk bekerja lebih lanjut secara kooperatif dengan IAEA
Grossi tiba di Teheran Senin (24/8) malam untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Iran. Sebelum berdiskusi dengan Zarif, Grossi mengadakan pertemuan dengan Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi, diikuti oleh presser bersama.
KEYWORD :Mohammad Javad Zarif Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi
