Sabtu, 20/04/2024 14:05 WIB

Meski Mulai Cicil, Pemerintah Masih Berutang Rp38 Triliun ke PLN

PLN miliki utang jangka panjang sebesar Rp 530 triliun dan utang Rp 157,79 triliun untuk membiayai proyek infrastruktur listrik 35.000 MW

Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah telah mulai menyicil pembayaran utang kepada PT PLN (Persero). BUMN sektor listrikl ini telah menerima pembayaran sebesar Rp 7 triliun dari total utang pemerintah kepada PLN sebesar Rp 45 triliun.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, pemerintah menjanjikan bakal membayar sisa utang tersebut di akhir Agustus 2020 ini.

"Dari Rp 45 triliun utang pemerintah kepada PLN, Rp 7 triliun sudah dibayar, Rp 38 triliun mudah-mudahan di akhir Agustus ini, atau di awal September akan dibayar oleh pemerintah," kata Zulkifli Zaini saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR-RI, Selasa (25/8/2020).

Menurut Zulkifli, sisa pembayaran utang tersebut saat ini sedang dalam proses penyelesaian. “Kami sudah dapat janji, sebelum akhir Agustus ini dibayar, mudah-mudahan demikian,” kata Zulkifli.

Di sisi lain, Zulkifli menyampaikan PLN juga masih memiliki utang jangka panjang sebesar Rp 530 triliun dan utang Rp 157,79 triliun untuk membiayai proyek infrastruktur listrik 35.000 MW.

Meski begitu, PLN tetap berkomitmen untuk menjaga agar sustainability keuangan PLN bisa terjaga dengan baik.

“Kami sangat paham soal itu dan memang di situasi Covid-19 ini komitmen kami adalah menjaga agar sustainability dari keuangan PLN terjaga dengan baik. Paling tidak sampai akhir Desember 2020 ini, sustainability keuangan PLN akan terjaga,” kata Zulkifli.

Di tengah pandemic Covid-19, Zulkifli mengakui demand atau permintaan listrik mengalami penurunan. Namun setelah kegiatan bisnis mulai dibuka kembali, demand terhadap listrik mulai kembali meningkat.

“Pada puncak Covid-19, kita mengalami penurunan lebih dari 10% dari demand puncak di 2019. Secara keuangan, bila di tahun lalu penerimaan revenue listrik kami per bulan sekitar Rp 25 triliun, di masa Covid-19 ini penerimaan listrik kami hanya Rp 22 triliun, jadi terjadi penurunan penerimaan listrik per bulan sekitar Rp 3 triliun,” papar Zulkifli.

KEYWORD :

BUMN PLN Utang Zulkifli Zaini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :