Jum'at, 19/04/2024 05:55 WIB

Wajibkan Cakada Senam Pagi, PDIP Bangun Kultur Positif Olahraga

Presiden pertama RI sering mendorong Megawati untuk ikut tari dan olahraga.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut senam pagi secara virtual bersama calon kepala daerah

Jakarta, Jurnas.com - Para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan diminta menjadikan senam pagi sebagai rutinitas sebelum memulai aktivitas. Bahkan senam pagi bersama bisa dilakukan secara daring.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan pesan Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno serta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahwa olahraga merupakan bagian penting dalam membangun tradisi kultur yang positif.

"Kita punya tindakan positif dengan peregangan-perengangan otot, dan ini dipastikan akan memperlancar aktivitas harian, memperlancar aktivitas blusukan," jelas Hasto saat mengikuti senam pagi dalam rangkaian acara Sekolah Partai gelombang pertama bersama ratusan cakada melalui telekonferensi, Senin (24/8/2020).

Cakada yang mengikuti di antaranya adalah Calon Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, Calon Bupati Banyuwangi  Ipuk Fiestiandani, Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono.

Hasto mengingatkan pesan Megawati agar senam atau olahraga tetap dilakukan, meski Sekolah Partai dilaksanakan secara daring akibat Pandemi Covid-19.

"Pagi-pagi Ibu Ketua Umum menanyakan apakah ada senam pagi? Lalu sekali-kali diadakan senam pagi, karena itu bagus. Dan menurut Ibu Ketua Umum ini akan juga membangun suatu tradisi politik yang baik," tutur Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini juga menilai berpolitik juga harus diisi dengan pemikiran-pemikiran positif. Sementara pemikiran positif bisa datang melalui badan yang sehat. "Dan pada akhirnya kita membangun kultur yang positif," tambahnya.

Ia juga menyatakan "senam politik" ala Bung Karno melalui pencak silat dan tari. Bahkan presiden pertama RI sering mendorong Megawati untuk ikut tari dan olahraga. Jiwa nasionalisme dalam olahraga Bung Karno dibuktikan dengan meminta agar mengganti olahraga populer saat itu, yaitu bola kasti dengan pencak silat.

"Tampaknya sederhana, tetapi di situ sebuah kontemplasi. Kita harapkan teman-teman di Sekolah Partai ini meskipun waktunya terbatas kita bisa mengawali suatu tradisi yang baik," kata Hasto.

Selain itu, ia juga memandang olahraga pada pagi hari saat manusia baru bangun tidur, selain membuat badan bugar, bisa meningkatkan rasa syukur dan memulai hari dengan energi yang positif.

"Calon pemimpin juga harus punya `senam politik` agar bisa menghadapi tantangan-tantangan di tengah rakyat," tuntas Hasto.

KEYWORD :

Senam Pagi Sekolah Partai PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :