Sabtu, 20/04/2024 00:58 WIB

Atasi Pandemi Covid-19, Rizal Ramli: Pemerintah Terlalu Banyak Coba-coba

Jangan sampai dalam pengeluaran anggaran terjadi windows dressing

Rizal Ramli, Ekonom Kawakan

Jakarta, Jurnas.com - Ekonom kawakan Dr. Rizal Ramli menilai pemerintahan Joko Widodo-KH Maruf Amin tidak all out dalam menangani dampak pandemi Covid-19.

Menurut Rizal Ramli, pemerintah terlalu lambat dan banyak coba-coba kebijakan sehingga perekonomi nasional mengalami krisia yang dalam dan merata.

"Pemerintah lebih banyak masih dalam tahap perencanaan dan uji coba. Pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung enam bulan, tapi kita masih lebih banyak coba-coba," ujar Rizal Ramli dalam Webinar Political and Public Policy Studies (P3S) bertema "Indonesia di Jurang Krisis Ekonomi" Sabtu (22/8/2020).

Mantan Menko bidang Ekonomi era Presiden Gus Dur ini menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah krisis, bahkan lebih telak dibanding krisis 1998.

"Kalau 1998 ekspor masih hidup dan orang di luar Jawa masih ada aktifitas ekonomi yang hidup. Sekarang ekspor mati dan wilayah Jawa dan luar Jawa terkena dampak serius. Dampaknya merata," tegas Rizal Ramli.

Ia menambahkan, kondisi semakin parah terutama karena pemerintah tidak all out. Tidak ada revolusi anggaran untuk fokus menangani Covid-19, terutama anggaran untuk masyarakat kurang mampu dan anggaran untuk membantu meningkatkan produksi pangan.

"Padahal kalau pemerintah fokus maka dapat memompa daya beli masyarakat menengah ke bawah," imbuhnya.

Rizal Ramli mengaku sudah mewanti-wanti pemerintah tentang bahaya pandemi terhadap perekonomian Indonesia sejak Januari 2020. Tapi Pemerintahan baru sadar pada pertengahan Maret 2020.

"Karena itu, gerakan pemerintah bisa termasuk lambat," tegas Rizal Ramli.

Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, pemerintah perlu hati-hati dalam spending money (menggunakan uang) jangan banyak wasting money atau membuang anggaran.

"Jangan sampai dalam pengeluaran anggaran terjadi windows dressing," katanya.

Jerry Massie menjelaskan, windows dressing ini mengacu pada upaya membuat laporan keuangan, baik di perusahaan maupun pemerintah, terlihat lebih baik daripada realitas yang ada. Sebab bisa saja ada tindakan memanipulasi angka, data, dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut.

Jerry mengingatkan, saat ini sudah 12 negara yang masuk jurang krisis. Termasuk negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina.

"Kita dengan kondisi pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, maka hampir masuk jurang. Jadi perlu orang-orang hebat di tim ekonomi Jokowin. Saat ini agak lemah kinerjanya, perlu dirotasi," tegas Jerry.

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah jangan risih dengan kritikan para pakar-pakar ekonomi. Sebab kritik itu care (peduli), input (memberikan masukan), respectful (rasa hormat), timing (waktu yang tepat), inspire (memberikan inspirasi), constructive (membangun). Itulah istilah `Critic`.

KEYWORD :

Rizal Ramli Political and Public Policy Studies Jerry Massie Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :