Selasa, 23/04/2024 23:14 WIB

Kemristek Bidani Kerja Sama Riset Kampus Indonesia-Inggris

Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro menyebut kerja sama bertajuk United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science (UKICIS) ini juga sudah direstui oleh Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris Amanda Solloway MP.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (Foto: Ist)

Denpasar, Jurnas.com - Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membidani lahirnya kerja sama kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dan Inggris di bidang riset dan inovasi, yang diinisiasi oleh diaspora Indonesia di Inggris.

Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro menyebut kerja sama bertajuk United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science (UKICIS) ini juga sudah direstui oleh Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris Amanda Solloway MP.

"Jadi tadi kami berdua sama-sama sampaikan dukungan, dan yang kami ingin tekankan bahwa ternyata di dunia ini kalau dilihat dari ouput riset publikasi, justru riset yang sifatnya kolaborasi internasional (lebih baik), jadi bukan hanya kolaborasi," kata Menristek usai bertindak sebagai keynote speaker Inaugural Meeting of the UKICIS Founding Universities secara daring pada Jumat (21/9).

"Kita punya (kerja sama) dengan Amerika Serikat, tapi kita ingin tidak hanya AS atau UK, tapi juga dengan negara lain," sambung dia.

Untuk tahap awal, lanjut Menristek, tercatat tiga perguruan tinggi Indonesia siap melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi Inggris, antara lain Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung.

"Demikian pula di UK, sudah ada beberapa universitas yang sudah ikut, seperti Nottingham University, juga University of Warwick yang sudah punya pengalaman sebelumnya," terang Bambang.

Bambang mengakui untuk tahap ini belum ada target jumlah perguruan tinggi yang akan melakukan kerja sama riset dan inovasi dengan kampus Inggris.

Namun dia berharap perguruan tinggi Indonesia yang sudah menjalin kerja sama, dapat mengajak perguruan tinggi lainnya untuk melakukan langkah serupa.

"Mungkin lain kali IPB bisa mengajak perguruan tinggi yang belum ikut untuk ikut dengan Nottingham. Dan Notthingham barangkali juga bisa mengajak yang lain sehingga secara alamiah akan bertambah nanti membernya," papar dia.

Adapun dari segi pendanaan, Bambang memastikan pemerintah tidak akan terlibat secara langsung. Dia menyerahkan aspek tersebut kepada masing-masing perguruan tinggi yang terlibat kerja sama.

"Intinya kami mendukung. Artinya pendanaan bisa memakai skema yang ada di kita, atau skema yang ada di inggris. Tapi yg paling penting pengusulan itu adalah dari konsorsium," tandas dia.

KEYWORD :

Kerja Sama Riset Menristek Bambang Brodjonegoro Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :