Jum'at, 19/04/2024 14:45 WIB

Kementan Kerja Sama Unud Bali Sukseskan Sikomandan

Perbaikan mutu bibit dan genetik ternak diperlukan untuk mendukung pemenuhan kecukupan protein hewani yang berasal dari produk hewan dalam negeri sesuai amanat Permentan Nomor 17 Tahun 2020.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerjasama dan Informasi, Ida Bagus Wyasa Putra melakukan Nota Kesepahaman di Denpasar, Bali, Selasa (27/07).

Denpasar, Jurnas.com - Dalam rangka mendukung peningkatan produksi sapi dan kerbau andalan negeri (Sikomandan), Direkrorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Universitas Udayana (Unud), Bali.

Menurut Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, selain fokus pada Sikomandan, kerjasama ini juga menyangkut pengembangan sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta percepatan pelaksanaan program pembangunan bidang peternakan dan kesehatan hewan.

"Peran akademisi sangat penting dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, terlebih Universitas Udayana yang ada di Bali dengan plasma nutfah aslinya yakni Sapi Bali," ujar Ketut di selat penandatanganan Nota Kesepahaman di Denpasar, Bali, Selasa (27/07).

Pada acara tersebut, Keutu juga berharap Unud Bali dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas Sapi Bali dengan perbaikan mutu genetik dan bibit yang dimiliki. 

Ia menyampaikan, dalam jangka panjang, perbaikan mutu bibit dan genetik ternak diperlukan untuk mendukung pemenuhan kecukupan protein hewani yang berasal dari produk hewan dalam negeri sesuai amanat Permentan Nomor 17 Tahun 2020.

Ia menambahkan, peningkatan produksi sapi dan kerbau ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu sampai hilir, termasuk didalamnya peningkatan kelahiran melalui kawin alam atau inseminasi buatan, peningkatan produktifitas melalui tunda potong dan pemenuhan kecukupan pakan, pengendalian penyakit hewan dan reproduksi, penjaminan keamanan dan mutu pangan, serta distribusi serta pemasaran.  

"Melalui Nota Kesepahaman ini, diharapkan Unud dapat memberikan bantuan keahlian, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia, penelitian atau pengembangan teknik metoda, peningkatan jejaring, kapasitas, dan kompetensi kelembagaan, serta pendampingan kegiatan PKH," ucapnya.

Ketut kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rektor Universitas Udayana beserta jajaran yang telah menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap upaya yang dikerjakan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan protein hewani kepada rakyat atau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dalam rangka pemenuhan kecukupan protein hewani dan memenuhi kebutuhan produk hewan dalam negeri, memang diperlukan produksi sapi dan kerbau sebagai komoditas andalan dalam negeri.

Maka dari itu, untuk mewujudkan kecukupan protein hewani tersebut, sebagai landasan dalam pelaksanaannya telah diterbitkan Permentan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

"Oleh karena itu, kiranya hubungan dan kerjasama yang telah terbangun selama ini antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Universitas Udayana harus dipertahankan dan ditingkatkan," harapnya.

Rektor Universitas Udayana, diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerjasama dan Informasi, Ida Bagus Wyasa Putra menyampaikan, Unud menyabut baik kerja tesebut untuk pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara nasional dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

"Kami siap menindaklanjuti kerjasama ini, semoga Unud dapat berkontribusi besar dalam mendukung program-program Ditjen PKH," pungkasnya.

KEYWORD :

Ditjen PKH I Ketut Diarmita Universitas Udayana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :