Selasa, 23/04/2024 16:35 WIB

Pasangan Joune-Kevin Angkat Isu Pangan di Pilkada Minahasa Utara 2020

Penting juga untuk membuat program pembiayaan khusus petani

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda-Kevin Lotulung

Jakarta, Jurnas.com - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda-Kevin Lotulung, mengangkat isu pertanian, perkebunan, dan peternakan sebagai gagasan menghadapi Pilkada 2020.

"Kami, Joune-Kevin, siap mengembangkan dan mengawal pembangunan lumbung pangan di Minahasa Utara," demikian siaran pers pasangan Joune-Kevin, dalam keterangan diterima jurnas.com Senin (13/7/2020).

Dalam keterangannya, Joune-Kevin memaparkan rencana percepatan pengembangan lumbung pangan terintegrasi (food estate) di luar Pulau Jawa, khususnya di Minahasa Utara.

Mereka juga menyebut bagaimana meningkatkan kesejahteraan para petani hingga pengembangan komoditi, lokasi strategis, hingga rencana penguatan cadangan barang strategis nasional sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai para calon kepala daerah harus memiliki visi dan misi yang berkelanjutan terkait ketahanan pangan.

Ia menilai Pilkada 2020 adalah momentum terbaik bagi para kandidat, terutama di daerah dengan iklim mendukung lumbung pangan.

Gagasan dan program kandidat harus benar-benar sampai ke masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Visi dan misi ketahanan pangan juga disesuaikan dengan sumber pangan yang menjadi andalan daerah tersebut.

Visi misi lumbung pangan juga harus memiliki keberlanjutan, tidak saja program instan, tetapi dapat dirasakan hingga anak cucu.

"Penting juga untuk membuat program pembiayaan khusus petani," kata Dedi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengatakan visi dan misi di sektor ketahanan pangan harus dilihat dari gagasan dan program yang akan dibangun. Strategi kampanye yang jitu dibutuhkan untuk bisa mengambil hati pemilih.

Perlu diketahui bahwa 270 daerah yang akan menggelar Pilkada diikuti oleh petahana yang jumlahnya lebih dari 90 persen. Secara politik, kata dia, petahana akan mudah menang sehingga strategi kampanye harus mumpuni.

"Maka persoalan kampanye di sektor pertanian, misalnya, itu harus benar-benar digenjot. Dan, tentu saja Pilkada memiliki karakter berbeda di setiap daerah," ujarnya.

Ujang mencontohkan, di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura), tentu akan memiliki strategi kampanye berbeda dengan wilayah lain, misalnya, di luar Pulau Jawa dalam hal ketahanan pangan. Artinya, Paslon harus benar-benar memahami kondisi psikologis masyarakat yang membutuhkan segala hal untuk bercocok tanam, beternak, atau berkebun.

"Bagaimana panen, bagaimana mengaliri sawah, bagaimana petani mendapat pengetahuan, modal, pupuk, dan sebagainya harus diketahui masyarakat. Terlebih sekarang era teknologi. Nah, itu semua akan jadi faktor bagi pemilih," tegasnya.

KEYWORD :

Minahasa Utara Pilkada 2020




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :