Jum'at, 19/04/2024 15:28 WIB

IDI-Kementan Teken MoU Kolaborasi Teliti Lebih Lanjut Eucaliptus

Hasil penelitian Balitbangtan sepenuhnya akan diserahkan kepada IDI untuk dilakukan uji klinis dan riset-riset lainnya sesuai dengan prosedur yang ada.

Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (Foto: Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk melakukan penelitian lanjutan untuk tanaman obat sebagai kandidat antivirus dan obat.

Menteri Pertanian (Mentan), Syharul Yasin Limpo mengungkapkan, kerjasama ini menandakan bahwa hasil penelitian Balitbangtan sepenuhnya akan diserahkan kepada IDI untuk dilakukan uji klinis dan riset-riset lainnya sesuai dengan prosedur yang ada.

"Sudah lima bulan negara kita diliputi tekanan akibat kebaradaan virus. Oleh karena itu kita tidak diam, apapun akan kita lakukan demi bangsa dan negara," ujar Syahrul saat menyaksikan penandatanganan kerjasama tersebut di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (8/7).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa  pihaknya memiliki balai penelitian yang menangani komoditas tanaman obat dan juga memiliki Balai Besar Pascapanen.

Selain itu, lanjut Syahrul, Kementan juga memiliki Balai Besar Veteriner yang memiliki fasilitas laboratorium yang memedai untuk meneliti virus. Fasilitas ini, kata dia, bisa dimanfaatkan oleh IDI untuk melakukan pengembangan riset dan uji klinis.

"Kami memiliki 300an profesor dan peneliti yang berkompeten, bahkan kami pernah berkontribusi dalam penanganan wabah flu burung. Tidak ada alasan untuk kita tidak membantu negara," katanya.

Untuk itu, Syahrul berharap kerjasama ini dapat mempercepat penelitian tanaman eucalyptus agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas dan membantu negara dalam menanggulangi wabah pandemi COVID-19.

Di tempat yang sama, Ketua IDI, Daeng Muhammad Faqih, menilai kerjasama ini akan menciptakan suatu terobosan yang memberikan harapan dan dorongan terhadap Indonesia dalam memerangi wabah virus.

"Dunia kesehatan sebenarnya banyak menggunakan bahan dari Indonesia. Namun sampai sekarang memang belum dibudidayakan untuk dilakukan riset. Untuk itu kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan maupun dalam pelayanan kesehatan," katanya.

Menurut Daeng, ada dua hal penting yang ingin dilakukan, yaitu berkomitmen untuk mendorong semua inovasi yang berbasis riset anak bangsa dan harus didorong dan diteliti dengan baik.

"Kedua, supaya memberikan manfaat dsri hasil riset kepada bangsa dan memanfaatkan sebesar-besarnya tantangan dan peluang yang sedang dihadapi," ujar Daeng.

"Barangkali sekarang inilah saatnya peluang kita bisa menggali dan dorong penelitian dalam negeri supaya nantinya bisa dimanfaatkan oleh bayak masyarakat," kata tambahnya.

KEYWORD :

Ikatan Dokter Indonesia Syahrul Yasin Limpo Syharul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :