Kamis, 25/04/2024 18:37 WIB

Ikan dari Gudang Beku Muara Baru Tembus Pasar Ekspor

Nilanto Perbowo mengungkapkan fasilitas gudang beku (cold storage) berkapasitas 1.000 ton di Muara Baru, Jakarta Utara berhasil menembus pasar ekspor.

Ikan beku di Cold Storage Muara Baru, Jakarta (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo mengungkapkan fasilitas gudang beku (cold storage) berkapasitas 1.000 ton di Muara Baru, Jakarta Utara berhasil menembus pasar ekspor.

Selain itu, fasilitas tersebut juga mampu mendukung pemenuhan ketersediaan produk perikanan dalam negeri, di tengah pandemi Covid-19.

"Kesegaran ikan dapat terjaga, karena proses pembekuan ikan dengan suhu dingin tidak mengurangi nilai gizi ikan, misalnya protein, lemak dan vitamin larut lemak, seperti A dan D," kata Nilanto pada Senin (6/7).

Sejak Januari hingga awal Juli, volume ikan yang keluar dari cold storage Muara Baru sebanyak 559,52 ton untuk pasar lokal. Juga, 367,63 ton untuk tujuan ekspor ke Tiongkok, Jepang dan Korea. Dari angka total 927,15 ton ini berhasil dikumpulkan pemasukan negara dari PNBP sebesar Rp638.297.408.

"Patut kita syukuri bahwa keluar masuknya ikan dari cold storage 1000 ton ini menunjukan bahwa aktivitas ekonomi dari sektor perikanan tetap menggeliat di tengah pandemi Covid 19," ujar dia.

Nilanto menambahkan, Sabtu pekan lalu juga telah berlangsung kegiatan ekspor oleh PT. Jaladhi Hitah Abadi sebanyak 11,46 ton dengan jenis ikan tengiri, kakap merah, dan tuna ke Tiongkok. Selain ada juga CV. Putri Dahlia yang melakukan ekspor ikan cakalang sebanyak 27 ton dengan tujuan Vietnam.

Dikatakan, geliat sektor perikanan ini tak lepas dari kenyataan bahwa produk kelautan dan perikanan menjadi bahan pangan yang dicari konsumen di masa pandemi Covid-19.

Terlebih kandungan gizi ikan diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari dampak dari penularan virus ini. Bahkan Presiden Jokowi telah mengeluarkan anjuran kepada masyarakat untuk terus mengkonsumsi ikan selama pandemi Covid-19 ini.

Karenanya, Nilanto mengingatkan tingginya permintaan produk perikanan perlu dibarengi dengan kualitas dan mutu yang berdaya saing.

"Mulai dari bahan baku yang baik dan terjaganya sistem rantai dingin dari produsen sampai ke tangan konsumen," tegas dia.

Sebagai informasi, cold storage 1.000 ton ini dibangun menggunakan dana APBN dan di atas lahan milik KKP seluas 8.885 meter persegi dengan luas bangunan 5.619 meter persegi yang terdiri dari dua lantai.

Adapun fasilitas di dalamnya terdiri dari enam unit cold storage kapasitas 50 ton, satu unit kapasitas 100 ton, dan dua unit cold storage kapasitas 300 ton, serta dilengkapi dengan dry storage dan ruang packing.

Luas lahan parkir yang besar merupakan keunggulan dari Cold storage ini, karena memudahkan aktivitas bongkar muat mobil berpendingin yang rata rata berukuran besar.

Saat ini, cold storage Muara Baru telah dimanfaatkan oleh 11 perusahaan perikanan yang melakukan kegiatan trading untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.

Adapun ikan-ikan yang disimpan tersebut berasal dari hasil serapan nelayan-nelayan Padang, Medan, Bengkulu, Tegal, Indramayu, Tulung Agung, Bali, Balikpapan, Bitung, Ambon, Makasar, Sorong dan DKI Jakarta.

KEYWORD :

Nilanto Perbowo Gudang Beku Cold Storage Kementerian Kelautan dan Perikanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :