Selasa, 23/04/2024 23:34 WIB

Sinergi Penyuluh dan Petani Jagung Jeneponto Membuahkan Hasil

Masbar selaku petani pemilik lahan menjelaskan bahwa produksi jagung yang diperoleh musim tanam ini jauh lebih baik dari musim sebelumnya.

Petani bersama penyuluh pertanian di Jeneponto melakukan panen jagung. (Foto: Ist)

Jenoponto, Jurnas.com - Sinergi penyuluh dan petani di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan membuahkan hasil karena mampu memproduksi jagung hingga mencapai 15 ton per hektare.

Penyuluh Pendamping Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Awaluddin menjelaskan, produksi jagung yang dihasilkan pada musim panen kali ini sangat menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan petani dalam melakukan pemeliharaan dan kondisi cuaca yang sangat kondusif.

"Alhamdulillah, ini sangat luar biasa, hasil ubinan yang diperoleh mencapai 15,21 ton kering panen per hektare. Harga saat ini untuk kering panen di tingkat petani adalah Rp3000 per kg. Jika kondisi ini bisa diperhatikan, baik harga maupun produksi, maka akan meningkatkan kesejahteraan petani di Jeneponto," tutur Awaluddin.

Ia menambahkan, Kelompok Tani Bontolebang Jaya di Desa Marayoka Kecematan Bangkala, Kabupaten Jeneponto ini melakukan pengambilan ubinan pada areal seluas 1,65 hektare varietas Bisi 18 dengan jumlah Rumpun 36 dan 54 Tongkol dengan berat 9,51 kg. Produktivitas lahan berdasarkan ubinan sebesar 15,21 ton per hektare kering panen.

Sementara itu, Masbar selaku petani pemilik lahan menjelaskan bahwa produksi jagung yang diperoleh musim tanam ini jauh lebih baik dari musim sebelumnya.

"Terimakasih kepada PPL yang terus mendampingi dan mengarahkan kami dalam melakukan budidaya yang baik. Sekarang kami benar-benar merasakan manfaatnya karena hasil panen jagung meningkat hampir dua kali lipat," jelas Masbar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Ahmad Boyong memberikan apresiasi atas capaian yang diperoleh oleh petani dan penyuluh BPP Bangkala.

"Terimakasih saya haturkan kepada petani dan penyuluh atas kerja kerasnya menjaga ketahanan pangan bangsa di tengah Wabah COVID-19. Sinergi inilah yang terus kita dambakan, kolaborasi yang bagus sehingga menghasilkan produksi yang maksimal dan membawa manfaat bagi petani," ungkap Ahmad.

Melihat manfaat jagung yang besar, Kementerian Pertanian terus menggenjot produksi jagung dengan menggalakkan penanaman jagung, baik sebagai tanaman utama maupun sebagai tanaman sela di lahan perkebunan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan menegaskan petani dan penyuluh sebagai garda terdepan di sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung dalam ketersediaan pangan.

Secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengingatkan bahwa pentingnya penyediaan pangan terutama di masa pandemi ini. Salah satunya ialah bahan pokok jagung.

Dedi mengatakan, berbagai jenis produk turunan hasil pengolahan jagung juga menjadi bahan baku dalam sejumlah produk industri pangan, seperti diolah menjadi makanan ringan dan juga campuran kopi.

Selain itu,  jagung juga menjadi komponen yang penting untuk pakan ternak, selain sebagai sumber makanan pokok, jagung juga diambil minyaknya dan bisa pula diolah menjadi tepung.

KEYWORD :

Penyuluh Pertanian Dedi Nursyamsi Petani Jeneponto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :