Selasa, 23/04/2024 13:47 WIB

KWT Pakcoy Mendulang Untung Dari Pekarangan

 Awalnya karena dorongan dan keinginan hati dari masyarakat sekitar, terutama ibu-ibu dan anak- anak muda yang kemudian bergabung jadi sebuah kelompok, untuk memanfaatkan lahan yang terbatas agar bisa memiliki nilai tambah.

Pemanfaatan pekarangan rumah untuk sumber pangan. (Foto: Ist)

Celegon, Jurnas.com -Tidak hanya sekedar memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, Kelompok Wanita Tani (KWT) Pakcoy di Kecamatan Citangkil Kota Cilegon melakukan nilai tambah menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.

Didampingi Shofi Nur Prihatin Penyuluh Kecamatan Citangkil, KWT yang beranggotakan 22 kelompok ini memanfaatkan lahan pekarangan, pagar dan dinding tembok untuk ditanami aneka sayuran dan tanaman obat (TOGA).

Ketua KWT Pakcoy, Miarti mengungkapkan nilai tambah yang didapat sangat menguntungkan.

"Banyak keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan lahan pekarangan ini, selain untuk menekan pengeluaran kebutuhan dapur dimana untuk konsumsi sayuran tiap hari bisa memetik dari lahan pekarangan sendiri. Ada juga tambahan pendapatan dari hasil panen dan hasil olahan, juga mengurangi konsumsi sayuran dengan residu kimiawi, jadi bebas pestisida, “ kata Miarti, Rabu, (24/6).

Miarti mengatakan, ide pengelolaan lahan pekarangan rumah muncul secara bersama dari anggota. Awalnya karena dorongan dan keinginan hati dari masyarakat sekitar, terutama ibu-ibu dan anak- anak muda yang kemudian bergabung jadi sebuah kelompok, untuk memanfaatkan lahan yang terbatas agar bisa memiliki nilai tambah.

“Selain memiliki nilai tambah, kami juga ingin mengajarkan anak – anak usia dini agar mengenal dan mencintai tanaman,“ ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Miarti, selain mengembangkan pekarangan, KWT Pakcoy juga concern dalam usaha pengolahan hasil.

“Dari TOGA dibuat olahan jamu kunyit asam dikemas dalam botol dan dijual langsung maupun online. Kami juga mengolah Getas Daun Kelor, dikemas dan dijual digerai UKM juga memenuhi pesanan disekitar lingkungan”, paparnya.

Menurutnya dengan semangat dan kekompakan anggota, serta dukungan berbagai pihak yaitu PPL dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon yang selalu memberikan motivasi, kini kampung yang juga dikenal dengan sebutan Kampung Kreasi Lukis ini bersiap mewujudkan impian besar.

“Impian kami mewujudkan kampung ini menjadi kampung hijau, kampung wisata, dan kampung edukasi”, tutur Miarti.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pekarangan dapat dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan keluarga. Dampak corona yang membuat ekonomi melemah, banyak orang kehilangan pekerjaan, obatnya ada di depan mata, yaitu bertani, bertanam di pekarangan.

”Pekarangan memberikan manfaat besar bukan saja terhadap pemenuhan penyediaan pangan yang sehat, bahkan juga dapat menjadi sumber pendapatan keluarga,“ ucapnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan banyak hal yang bisa dilakukan dalam pemanfaatkan lahan pekarangan. Salah satunya dengan melakukan budidaya sayuran.

“Manfaatkan semua limbah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik,kemudian aplikasikan pada tanaman yang ada di pekarangan. Jika tidak memungkinkan melakukan budidaya dengan menanam secara langsung di media tanah, bisa juga dengan melakukan budidaya secara hidroponik”, papar Dedi.

KEYWORD :

Pekarangan Rumah Shofi Nur Penyuluh Pertanian Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :