Kamis, 18/04/2024 21:51 WIB

Jamin Ketersediaan Benih, Petani Pandeglang Bikin Korporasi Penangkaran Benih

Koordinator Penyuluh Kecamatan Patia Bambang Sugiarto menuturkan kegiatan ini juga untuk mendukung gerakan percepatan tanam yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Sawah yang baru sudah ditanami padi. (Foto: Ist)

Pandeglang, Jurnas.com - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang, Banten aktif mendampingi petani dalam kegiatan korporasi penangkaran benih tahun 2020. Hal ini sebagai salah satu upaya menjamin ketersediaan benih bermutu.

Koordinator Penyuluh Kecamatan Patia Bambang Sugiarto menuturkan kegiatan ini juga untuk mendukung gerakan percepatan tanam yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

"Dalam mendukung percepatan tanam, untuk produksi benih tanamnya harus bisa lebih dulu. Mengenai waktu tanamnya minimal setengah sampai satu bulan lebih cepat dari daerah lain. Dengan demikian produksi benih yang sudah diproses dapat dijual tepat waktu saat petani daerah lain membutuhkan untuk tanam," terangnya.

Menurutnya Korporasi penangkaran benih padi di Kecamatan Patia merupakan program lanjutan tahun 2019. Tahun ini melibatkan 10 kelompok tani di dua desa, yakni desa surianeun 150 hektare dan desa ciawi 100 hektare.

"Luasan masing – masing kelompok 25 ha sehingga total luasan mencapai 250 ha dengan varietas Inpari 42. Kini Umur tanaman sudah 15-30 hari setelah tanam (hst). Untuk tahun kemarin berhasil 500 ha dengan dua desa yg sama," ujar Bambang.

Bambang menambahkan kegiatan korporasi benih padi dapat memenuhi kebutuhan benih bermutu dan berlabel yang dalam panca usaha tani merupakan syarat untuk peningkatan produksi.

"Kita sudah pertemuan dengan tim petugas pengawas benih (PPB), pengawas benih tanaman (PBT) propinsi untuk pendaftaran sertifikasinya. Minimalnya kegiatan ini bisa memenuhi kebutuhan benih bermutu di tingkat regional kabupaten dan provinsi," terangnya.

Dijelaskannya Korporasi penangkaran benih padi merupakan kegiatan penangkaran benih yg regulasinya diatur bekerjasama dengan oftaker pengusaha benih nasional. Kelompok diberikan stimulan oleh dinas dalam bentuk benih sumber, pupuk, dan pestisida utk menanam.

Kegiatan ini juga dibina dan diawasi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dinas dan petugas pengawas benih (pbt) propinsi Banten.

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, hasil panen berupa calon benih GKP dibeli oleh oftaker yg ditunjuk untuk bekerjasama yg kemudian diproses oleh oftaker menjadi benih yg siap dijual.

Bahkan di tengah pandemi covid-19 menuju new normal Kecamatan Patia masih dapat memproduksi calon benih melalui kegiatan korporasi. "Hasil akhir produksi calon benih Kecamatan Patia dari kegiatan korporasi tahun 2019 di beli oleh oftaker dari daerah Karawang dan Lampung dengan varietas Inpari 42 sebanyak 28 ton," kata Bambang.

Ketersediaan benih yang tepat waktu dalam gerakan percepatan tanam menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Manfaatkan momentum yang ada. Jika penyediaan benih terlambat dan momentum tanam sudah lewat, maka akan sia – sia benih dan pupuk yang ada," ujar Syahrul.

Sementara Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menekankan, antisipasi ketersediaan pangan bisa dilakukan dengan gerakan percepatan tanam musim kedua. Sesudah panen raya pada April hingga Juni, petani harus sebar benih, olah tanah, dan tanam lagi, dalam kurun waktu dua minggu sesudah panen.

"Untuk melakukan gerakan percepatan tanam, petani harus memastikan ketersediaan air, benih dan gunakan alsintan untuk mempercepat proses produksi pangan," kata Dedi.

KEYWORD :

Kostratani Kabupaten Pandeglang Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :