Jum'at, 19/04/2024 17:59 WIB

Wujudkan Diversifikasi Pangan, Petani Pulang Pisau Manfaatkan Kearifan Lokal

Poniyati dan Katumi petani yang memproduksi beras oyek menuturkan dari oyek, tiwul dan beras jagung pendapatan dan ketahanan pangan keluarga meningkat.

Kordinator BPP Pangkoh, Harijanti. (Foto: Ist)

Pulang Pisau, Jurnas.com - Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau menggalakkan dan mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan dengan memanfaatkan kearifan lokal untuk menghindari ketergantungan pada salah tanaman pangan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal yang dikonsumsi masyarakat utamanya gizi dari olahan pangan atau produk pertanian, di antaranya beras oyek, beras tiwul dan beras jagung. 

Melihat potensi ini, petani di Desa Talio Hulu binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pangkoh Kecamatan Pandih Batu, Poniyati dan Katumi berusaha meningkatkan olahan pangan lokal yang bernama Beras Oyek, Beras Tiwul dan Beras Jagung.

Beras oyek dan Tiwul yang berbahan dasar singkong atau ubi kayu. Singkong yang tadinya hanya dikonsumsi biasa dan tidak mempunyai nilai tambah, dijadikan diversifikasi pangan yang berkelas dan bernilai.

Kordinator BPP Pangkoh, Harijanti menjelaskan, proses pembuatan beras oyek yang sebelumnya singkong direndam sampai empuk lalu ditumbuk sampai halus lalu diperas, terus dibentuk bulat bulat seperti kedelai terus di kukus sampai matang, habis itu dijemur sampai kering.

"Cara masaknya diirendam pakai air lalu ditiriskan sebentar baru dikukus, Biasanya untuk penganti beras bagi orang pengidap diabetes," tutur Harijanti.

Harijanti menambahkan bahwa diversifikasi pangan menjadi sumber tambahan pendapatan dikeluarga. Usaha yang sudah ditekuninya sejak 2019 awalnya bermodal Rp4 juta dan kini sudah mendapatkan omzet hingga Rp5 juta perbulan.

Poniyati dan Katumi petani yang memproduksi beras oyek menuturkan dari oyek, tiwul dan beras jagung pendapatan dan ketahanan pangan keluarga meningkat.

Poniyati mengatakan, peluang bisnis ini cukup menjanjikan, terbukti dengan pemasaran yang telah sampai Kota Kapuas, Pulang Pisau dan Palangkaraya.

"Harapan saya, agar Pemerintah Daerah dibantu penyuluh pertanian tetap selalu mendampingi dan terus memberikan informasi agar kami dapat lebih mengembangkan usaha," kata Poniyati.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan selalu mengajak masyarakat khususnya insan pertanian untuk membangun pola hidup sehat dengan konsumsi pangan lokal.

Kemudian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan Indonesia memiliki banyak pangan lokal yang sudah menjadi kearifan lokal di berbagai daerah.

"Iklim tropis, tanah subur dan sumber daya lainnya menunjang untuk tanaman tumbuh dengan subur di Indonesia. Negeri kita kaya akan pangan lokal seperti sagu, singkong, jagung, ubi, dan lainnya," ujar Dedi.

"Ayo genjot terus produksi pangan lokal apalagi pandemi Covid-19 masih berlangsung, ini menjadi momentum tepat untuk kita memproduksi pangan lokal baik dari on-farm maupun off-farm," sambungnya.

KEYWORD :

Pulang Pisau Dedi Nursyamsi Kearifan Lokal Diversifikasi Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :