Jum'at, 19/04/2024 12:58 WIB

Bagelen Mocaf Bisnis Manis Anggota KWT Bina Sejahtera Sukabumi

Penambahan tepung mocaf ini membuat bagelen memiliki tekstur yang padat dan lebih renyah

Bagelen mocaf. (Foto: Ist)

Sukabumi, Jurnas.com -  Siapa yang tak kenal kue kering bagelen? Pada umumya, kue kering  terbuat dari tepung terigu dan diolesi roombutter (Mentega).

Ternyata di tangan Marni anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Sejahtera Desa Parungseah Kecamatan Sukabumi, bagelen tak hanya bisa dibuat dari tepung terigu, tapi juga menggunakan tepung mocaf (modified Cassava Flour).

Tepung yang terbuat dari tanaman singkong ini mengubah rasa bagelen menjadi lebih unik dan sehat, karena memiliki kandungan serat dan nongluten.

"Produk bagelen mocaf adalah produk unggulan saya. Memilih bahan Mocaf , agar yang unik dan sehat karena tepung mocaf, nongluten," terang Marni, Minggu (14/6).

Selain itu, penambahan tepung mocaf ini membuat bagelen memiliki tekstur yang padat dan lebih renyah. Marni menuturkan penambahan tepung mocaf pada bagelennya sebanyak 25%. Tepung mocaf salam ini diperoleh dari pemasok di Bandung.

Bisnis membuat roti sudah dijalani Marni saat masih bersekolah di Sekolah Menengah Keterampilan Keluarga (SMKK). Ia mengambil jurusan pastry. Usaha ini sempat berhenti ketika lulus sekolah dan mendapat panggilan kerja. Setelah menikah kemudian ditekuni dan dirintis kembali.

"Awalnya membuat roti, karena basik saya di roti, tapi roti biasa ga bisa tahan lama paling tiga harian. Jadi saya punya inisiatif di keringkan biar tahan lama. Ide ini muncul setelah saya mengikuti wira usaha bersama (WUB)," jelasnya

Bagelen buatan Marni terdiri dari bermacam varian yaitu keju, oreo, blueberry, strawberry, dan pizza.

Awal mula Marni menekuni usaha bagelen mocaf pada 2016. Pada waktu itu Marni sering membuat roti, tetapi tidak tahan lama, dari situ tercetus ide membuat bagelan, lalu beralih menekuni bagelen, karena lebih tahan lama.

Selain bagelen Mocaf, Marni melakukan kreasi camilan lainnya yakni stik mocaf. Hasil produksinya bisa ditemui di toko–toko yang menjual oleh – oleh di Sukabumi.

Terkait maraknya ajakan pengunaan pangan local ditengah pandemi COVID-19, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong untuk mencintai pangan lokal.

Ia mengajak masyarakat untuk membiasakan diri menerapkan pola makan sehat dengan pangan lokal yang baik. SYL menegaskan mencintai pangan lokal sama artinya mencintai petani Indonesia.

Ajakan yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi untuk mengantisipasi krisis pangan, di antaranya memaksimalkan konsumsi pangan lokal, agar tidak tergantung pada pangan impor.

KEYWORD :

Bagelen Mocaf Kue Kering KWT Bina Sejahtera Sukabumi Dedi Nursyanmsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :