Kamis, 18/04/2024 12:33 WIB

Petani Blora Sulap Waluh jadi Makanan Bergengsi

Petani Blora jadikan Waluh (labu kuning) menjadi makan olahan yang bergengsi.

Jakarta, Jurnas.com - Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Annisa di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Sri Harti mampu mengubah Waluh (labu kuning) menjadi makan olahan yang bergengsi.

Tak hanya waluh, Sri pun memanfaatkan bahan baku pangan lokal lainnya seperti ubi ungu, kacang hijau dan pisang untuk dijadikan varian rasa egg roll buatannya.

Waluh adalah bahan pangan berkarbohidrat, sehingga bisa berperan mensubstitusi penggunaan terigu bahkan mengenyangkan seperti nasi. Selain itu waluh juga mengandung protein lemak, mineral dan Vitami C.

Kandungan gizi yang diunggulkan dari waluh adalah betakaroten yang merupakan sumber vitamin A. Dengan keunggulan yang terkandung didalamnya membuat waluh baik bagi tubuh.

Sri  mengungkapkan, awalnya hanya ingin membekali anak-anak panti asuhan dengan keterampilan untuk bekal mereka ketika lulus, tetapi tak disangka niat sederhana di 2010 ini akhirnya berkembang dan mendapat dukungan dari Bupati Blora yang membuat usahanya berkembang pesat dengan omzet yang terus meningkat.

"Bupati Blora selalu mendorong agar dinas dan instansi di Blora serta masyarakat bisa mengutamakan produk olahan yang dihasilkan warga Kabupaten Blora sendiri," ujar Sri.

Sri meneambahkan bahwa omzetnya rata-rata per bulan mencapai Rp15 juta rupiah dengan jumlah produksi per bulan 500-1000 dus eggroll.

Kini produk tersebut sudah merambah pasar diberbagai wilayah. Apalagi produknya sudah mendapatkan sertifikasi halal dan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blora ini bisa jadi jaminan bahwa produk tersebut aman.

Sri mendapat resep semprong waluh atau egg roll dari Kelompok Wanita Tani (KWT) binaannya, saat menjadi penyuluh pertanian. Bahan baku waluh diperoleh dari para petani di Cepu dan Randublatung, Kabupaten Blora.

Keberhasilan Sri dalam mengolah dan menambah nilai dari waluh dan bahan pangan lainnya berupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam melaksanakan diversifikasi pangan.

Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa peran pangan lokal harus dimaksimalakn demi terwujudnya ketahanan pangan.

"Dan ini harus dimulai dari diri sendiri. Indonesia kaya akan beragam bahan pangan pokok. tak hanya sebatas padi, ada umbi-umbian dan juga labu, sagu serta lainnya," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menuturkan proses fotosintesis di Indonesia bisa berlangsung setiap saat karena sinar matahari berlimpah demikian pula dengan sumber air ada di mana-mana.

Ini memberi peluang untuk bisa bertanam dan menghasilkan beragam pangan untuk ketahanan pangan, kondisi dimana pangan bisa diakses dengan mudah oleh semua masyarakat. Keragaman pangan lokal bisa mewujudkan ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan.

KEYWORD :

Labu Kuning Bupati Blora Pangan Lokal Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :