Kamis, 25/04/2024 16:34 WIB

Pemuda Sijunjung Koto Bangun Beli Beras dari Petani Disalurkan ke Masyarakat

Meski perekonomian masyarakat terganggu, namun tidak menghambat gerakan peduli sesama, seperti yang digagas pemuda kecamatan Koto VII peduli.

Pemuda Sijunjung Koto Bangun bantu Petani dan stok pangan. (Foto: Ist)

Sijunjung, Jurnas.com - Dampak dari pandemi COVID-19 tidak hanya mengenai kota-kota besar saja. Kabupaten Sijunjung yang dinyatakan zona hijau pemerintah Provinsi Sumatera Barat pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dua pekan yang lalu pun terkena dampak secara tidak langsung.

Banyak dari hasil tani yang dibeli murah akibat industri hilir yang kelabakan selama pandemi ini. Meski perekonomian masyarakat terganggu, namun tidak menghambat gerakan peduli sesama, seperti yang digagas pemuda kecamatan Koto VII peduli.

Pri Menix Dey, pemuda Sijunjung Koto VII yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor dan Wakil Sekretaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengkoordinir kebangkitan ekonomi masyarat di tengah pandemi dengan membangun Gerakan Koto VII Peduli.

Gerakan ini melibatkan para pemuda-pemudi yang telah dimulai seminggu yang lalu dan telah dibagikan di 3 Nagari yang ada di Koto VII, diantaranya Nagari Limo Koto, Nagari Palaluar, dan Nagari Bukit Bual.

"Gerakan Koto VII Peduli ini adalah implementasi ekonomi keumatan, Yakni menjadi solusi nyata terhadap anjloknya harga beras petani dan di sisi lain membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan beras. Mengapa? karena kami beli beras lansung dari petani dan membagikan ke masyarakat yang membutuhkan," kata Pri Menix, Kamis (21/5).

Pri Menix menjelaskan, Gerakan Koto VII Peduli ini merupakan pengejewantahkan semangat Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, Red) untuk memastikan ketersediaan pangan untuk rakyat dan agar petani tetap eksis di tengah goncangan ekonomi dan khususnya pandemi ini.

 

"Karena itu kami hadir membantu petani dan masyarakat agar selalu tersedia panganya. Selain membeli beras, gerakan ini juga menggalang donasi sembako dari masyarakat Koto VII baik yang ada di tanah rantau ataupun yang berdomisili di kampung," ujar Pri Menix.

Pri Menix mengatkan, sudah ada sekitar 67 total paket sembako yang dibagikan.

"Masih ada empat nagari lagi yang harus kita bagikan. Mungkin bantuan ini kecil dan sedikit, tapi bagi yang membutuhkan mereka akan bersyukur menerimanya, bagi yang mampu mereka akan berusaha sebisa mungkin membantu. Ini yang kami harapkan dari gerakan kecil ini," ujar Pri Menix.

Geno, pemilik kedai kopi yang menjadi posko relawan Gerakan Koto VII Peduli mengungkapkan gerakan ini dimulai dengan spontan, berawal dari obrolan ringan rekan-rekan kedai kopi untuk berusaha bergerak setulus mungkin membantu petani dan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Kami para pemuda bergerak bukan karena mencari nama ataupun suruhan golongan tertentu. Ini murni gerakan kecil dari kami yang belajar cinta akan kampung kami," tutur Geno.

Ke depan, Gerakan Koto VII Peduli ini akan fokus kepada bidang sosial budaya, pendidikan dan ekonomi di Kecamatan Koto VII khususnya dan Kabupaten Sijunjung pada umumnya.

"Ini yang menjadi harapan para pemuda yang mendirikan gerakan ini. Semoga pandemi ini segara berakhir dengan kehidupan dan tatanan masyarakat yang lebih baik," tutur Geno.

KEYWORD :

Pemuda Sijunjung Stok Pangan Pri Menix




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :