Jum'at, 26/04/2024 06:04 WIB

Program Sikomandan Bukukan Akseptor 1.579.158 Ekor hingga Mei 2020

Peningkatan populasi sapi dan kerbau lokal melalui Sikomandan merupakan salah satu bagian komitmen pemerintah untuk mengurangi dominasi impor daging sapi dan kerbau di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) yang diluncurkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo awal tahun 2020 mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Program untuk meningkatkan populasi dan produksi sapi dan kerbau secara berkelanjutan ini salah satu fokusnya adalah pada pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) massal. Tercatat hingga 17 Mei 2020, total akseptor sebanyak 1.579.158 ekor dari target 2020 sebanyak 2.495.007 ekor.

Syahrul mengatakan, upaya peningkatan populasi sapi dan kerbau lokal melalui Sikomandan merupakan salah satu bagian komitmen pemerintah untuk mengurangi dominasi impor daging sapi dan kerbau di Indonesia.

"Salah satu upaya menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal adalah melalui optimalisasi program inseminasi buatan secara massal yang telah dilakukan dari tahun 2017 hingga kini," kata Syahrul di Jakarta (20/5).

Syahrul berharap dalam beberapa tahun ke depan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri terus mengalami peningkatan, sejalan dengan keberhasilan Sikomandan.

Ia juga menyampaikan, Program Sikomandan ini banyak membantu aktivitas para inseminator dan petugas pemeriksa kebuntingan di lapangan yang jumlahnya mencapai 13.575 orang.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita mengapresiasi para petugas lapangan yang terus bekerja memberikan pelayanan kepada peternak agar produksi ternaknya bertambah dan tetap sehat.

"Kami mengapresiasi kerja keras para petugas inseminasi buatan (inseminator), pemeriksa kebuntingan (PKb), asisten teknis reproduksi (ATR) dan petugas lapang lain yang tetap bekerja dimasa pandemik ini. Saya harapkan mereka ekstra waspada dan hati-hati," lanjutnya.

Ketut mengakui pada kondisi pandemi saat ini  tidak mudah bagi semua orang, tapi jajarannya akan terus berkoordinasi agar kendala di lapangan dapat terselesaikan, termasuk masalah ketersediaan dan distribusi semen beku, N2 cair dan kontainer untuk para petugas IB di lapangan.

Ketut juga menyampaikan selain jumlah akseptor, jumlah total kebuntingan selama tahun 2020 juga mengalami peningkatan. Tercatat jumlah sapi yang bunting sampai tanggal 17 Mei 2020, sebanyak 884.661 ekor atau mencapai 50.35% dari target 1.757.130 ekor.

"Ini bukti kerja keras para petugas IB dan petugas kesehatan hewan di lapangan," tambahnya.

Ketut kemudian membeberkan jumlah kelahiran kumulatif sapi dan kerbau sampai dengan tanggal 17 Mei 2020. Tercatat ada kelahiran sebanyak 834.213 ekor atau 33,82% dari target 2.466.522 ekor.

Menurutnya, jumlah ini akan terus meningkat sejalan dengan pelaksanaan program. Untuk memastikan hal tersebut, koordinasi antara pusat, daerah dan peternak terus dilakukan jajarannya via daring.

"Dengan semakin meningkatnya keberhasilan IB dan jumlah kebuntingan, maka diharapkan pada akhir tahun 2020, target jumlah kelahiran sapi dan kerbau dapat terpenuhi,” pungkas Ketut

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Program Sikomandan Syahrul Yasin Limpo I Ketut Diarmita Populasi Sapi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :