Jum'at, 26/04/2024 00:55 WIB

Potensi Pasar Terbuka, Kementan Genjot Produksi Benih Bawang Putih Naional

Potensi ketersediaan benih bawang putih nasional di tahun ini mencukupi untuk kebutuhan nasional, yakni sebanyak 14.618,12 ton.

Bawang putih lokal. (Foto: Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot produksi bawang putih dalam beberapa tahun terakhir ini melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan mencanangkan kawasan sentra bawang putih.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Sahrul Yasin Limpo untuk terus meningkatkan potensi dan produksi komoditas pertanian lokal disamping terus berupaya meningkatkan kualitas dari benih-benih lokal nusantara.

Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan, Sukarman mengatakan, pengembangan kawasan sentra bawang putih amat vital. Terutama untuk menjaga ketersediaan benih bawang putih yang cukup di lapangan. "Bahkan bisa surplus. Kita sedang upayakan ke arah sana," ujar Sukarman ketika dihubungi, Kamis (14/5).

Ia berharap nantinya produksi bawang putih dalam negeri bisa cepat terserap pasar. "Kami juga akan terus menggaungkan varietas-varietas bawang putih yang dulu pernah menjadi primadona," kata Sukarman.

Karman menjabarkan, potensi ketersediaan benih bawang putih nasional di tahun ini mencukupi untuk kebutuhan nasional, yakni sebanyak 14.618,12 ton.

Data tersebut dihimpun dari beberapa sentra benih bawang putih, di antaranya wilayah Sumatera Selatan 120,75 ton, Jambi 17,6 ton, Sumatera Barat 396,54 ton, Jawa Barat 236,4 ton, NTB 5.300 ton, dan Jawa Tengah 8.508,83 ton.

"Data dihimpun dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Provinsi yang bersangkutan, dimana angka tersebut menunjukkan angka yang siap di produksi menjadi benih," kata Sukarman.

Benih bawang putih produksi dalam negeri terdiri dari berbagai varietas yakni Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru. Varietas-varietas itu sempat menjadi primadona di wilayah masing-masing.

Kasubdit Pengawasan Mutu Benih Hortikultura, Nur Eva menambahkan untuk menjaga mutu benih, Direktorat Perbenihan Hortikultura secara kontinyu membina stakeholder perbenihan.

Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan Pengawas Benih Tanaman di BPSB setempat untuk mengecek kebenaran dokumen tertera dalam label (kebenaran nama, alamat produsen benih, keterangan mutu benih, pengecekan kebenaran varietas, kemurnian fisik dan kesehatan umbi.

"Persyaratan Teknis Minimal (PTM) tersebut dituangkan dalam Kepmentan Nomor 42 Tahun 2019 untuk menjadi pedoman bagi Pengawas Benih Tanaman bertugas," ujar Eva.

Ia menegaskan, mutu benih yang terjaga akan berpengaruh terhadap hasil panen yang maksimal dan mempunyai daya saing, salam hal ini, kerjasama antar semua stakeholder perbenihan diperlukan untuk dapat mewujudkan swasembada bawang putih nasional.

Jumlah produsen benih bawang putih saat ini tersebar di Jawa Tengah (Temanggung, Magelang Batang) Jawa Timur (Malang, Banyuwangi, Bondowoso), Jawa Barat (Cianjur, Bandung Barat), Sumatera Barat (Solok), NTB (Lombok Timur, Bima), Sulawesi Utara (Minahasa Selatan).

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, potensi pasar bawang putih produksi dalam negeri masih sangat terbuka luas. Pasalnya bawang putih menjadi komoditas yang banyak dicari sebagai bahan bumbu masakan maupun sebagai obat.

"Begitupula agroklimat untuk penanaman bawang putih yang pada umumnya bisa dilakukan di dataran tinggi di Indonesia," kata Anton sapaan akrabanya.

Ditilik dari aspek analisis usaha tani, kata Anton, usaha budidaya tanaman bawang putih dapat memberikan keuntungan kepada pelaku agribisnis. Syaratnya dengan penerapan penanganan on farm maupun off farm yang benar.

"Misalnya melakukan standar teknis budidaya yang baik dan benar, Good Agriculture Practices dan Good Handling Practices," lanjut Anton.

KEYWORD :

Benih Bawan Putih Pasar Hortikultura Produksi Nasional Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :