Sabtu, 20/04/2024 17:02 WIB

Dari Olahan Apel, Startup Pertanian Raih Omzet Hingga Ratusan Juta

Apel dapat diolah menjadi berbagai macam produk yaitu keripik, dodol, jenang, sari apel, manisan apel, bakpia apel, carang apel dan sirup buah. 

Pengusaha startup pertanian, Syamsul Huda. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Selain alamnya yang yang sejuk, Kota Batu memang dikenal sebagai daerah penghasil buah Apel berkualitas di Indonesia. Masyarakat di Batu pun banyak yang menjadi pengusaha buah apel. 

Peluang usaha dari Apel Batu ini dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha startup pertanian, Syamsul Huda. Tak tangung-tanggung bisnis yang sudah digelutinya sejak 2001 itu sudah mampu menghasilkan omzet hingga ratusan juta.

"Awalnya saya merasa prihatin. Karena, produktivitas saat itu mengalami penurunan, sehingga hasil panen petani hanya 70% yang layak jual, selebihnya tidak layak jual," kisah Syamsul panggilan akrabnya, Jumat (8/5/). 

"Melihat keadaan ini, saya berinisiatif untuk mengolahnya agar dapat memberikan nilai tambah pada produk apel yang tidak layak jual," sambungnya.

Apel dapat diolah menjadi berbagai macam produk yaitu keripik, dodol, jenang, sari apel, manisan apel, bakpia apel, carang apel dan sirup buah. Bila dapat mengolahnya dengan baik dan benar, bisa jadi hal ini merupakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas.

Syamsul sendiri sudah meraih berbagai, di antaranya Juara I Wirausaha Muda UKM Award Parasamya Kertanugraha Propinsi Jawa Timur 2009, Juara I Sari Apel Terbaik Festival Apple Day Tahun 2015, dan delapan prestasi lainnya yang dapat mengangkat bisnisnya menuju puncak.

Semua itu didapat karena kegigihannya dalam berinovasi produk, menjaga dan menjamin mutu kualitas produk. Yang tidak kalah pentingnya, Syamsul selalu memberikan pelayanan prima agar pelanggan puas.

Berkat kegigihannya dan selalu menjaga kualitas produknya, omzet usahanya saat ini telah mendulang tinggi hingga Rp200 juta per bulan.

Direktur sekaligus owner CV. Bagus Agriseta Mandiri yang berdiri pada luasan tanah 750 m2, telah memberikan peluang kesempatan pada masyarakat sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaannya. Sejumlah lebih dari 50 karyawan telah menjadi keluarga besarnya.

Dalam berkarya Syamsul mengembangkan sayapnya dengan membuka kelas pelatihan, wisata edukasi dan kegiatan sosial. "Saya berharap agar dapat memperluas daerah pemasaran produk ini agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," pungkasnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam bebeberapa kesempatan selalu menekankan bahwa musibah wabah virus corona (COVID-19) tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti.

"Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," katanya.

Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.

"Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan," katanya.

KEYWORD :

Olahan Pertanian Olahan Apel Dedi Nursyamsi Apel Malang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :