Jum'at, 19/04/2024 21:31 WIB

Fans "Sobat Ambyar" Mengenang Idolanya, Didi Kempot

Ia tidak penah menganggap dirinya sebagai senior kepada para penyanyi pemula. Tak segan ia merangkul musisi muda yang baru merintis mimpinya.

Aksi Didi Kempot di atas panggung ( foto : borobudurnews)

Jakarta, Jurnas.com – Tutup usianya penyanyi ikon campursari, Didi Kempot merupakan berita duka bagi dunia hiburan Indonesia. Para pecinta lagu-lagu Didi terkejut mendengar kabar tersebut.

Didi Kempot merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat. Ia lahir pada tanggal 31 Desember 1966 di Surakarta.

Karirnya dimulai sebagai musisi jalanan pada tahun 1984 dengan alat musik seadanya. Kemudian di tahun 1987, ia pun mencoba peruntungan dalam bermusik dengan pindah ke Jakarta.

Di Jakarta, Didi mengamen di berbagai tempat seperti di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen. Disinilah asal mula julukan “Kempot” yang merupakan kependekan dari "Kelompok Pengamen Trotoar". Tidak mudah baginya untuk mencapai eksis seperti saat ini. Semua rintangan dilaluinya dengan semangat dan perjuangan.

Lagu-lagu Didi bukannya hanya dikenal di Indonesia saja bahkan sampai luar negeri. Bahkan ia memiliki penggemar setia di negeri lain seperti Suriname, Eropa dan Belanda.

Di Indonesia, pecinta lagu-lagu Didi Kempot meliputi semua usia dari berbagai daerah. Bahkan, fans kalangan muda menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".

Bukan itu saja, karena lagu-lagu ciptaan Didi Kempot yang dilantunkannya sendiri hampir semuanya menceritakan tentang cinta dan kisah patah hati. Karena itulah, Didi di daulat penggemarnya sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi. 

Lagu-lagu bertemakan kesedihan ditinggal kekasih hati ini mampu merebut hati pendengarnya bahkan terjalin kedekatan dengan semua fansnya.  Kepiawaian Didi Kempot dalam melantunkan lagu-lagunya dapat membawa pendengar larut dalam emosi. Sepanjang karier bermusik, Didi Kempot telah menciptakan 800 lagu diantaranya Stasiun Balapan, Sewu Kutho, Ambyar, dan Tatu.

Masyarakat luas mengenal Didi adalah sosok yang sangat merakyat, ramah, baik serta memiliki kepedulian sosial yang besar terhadap siapapun. Ia tidak penah menganggap dirinya sebagai senior kepada para penyanyi pemula. Tak segan ia merangkul musisi muda yang baru merintis mimpinya.

Penyanyi Campursari ini meninggal pada usia 53 tahun. Rencananya hari ini juga jenazah akan dimakamkan di daerah Ngawi, bersebelahan dengan makam sang kakak, Mamiek dan Ranto Gudel, sang ayah. Belasungkawapun disampaikan dari fans fanatiknya dengan berbagai kata sedih karena kehilangan panutannya.

“Innalilahi… selamat jalan wahai idolaku” kata Slamet Riadi asal Sragen dengan mengenang saat almarhum manggung di kotanya.

“Asal mulanya menganggap ini berita hoax yang kejam, ternyata benar adanya… sungguh bikin hati ini patah hati seperti lagu-lagunya” komentar Sri Purwanti dengan nada sedih.

“He’s a legend…” komentar Wishnu sebagai penyuka lagu campursari.

KEYWORD :

Didi Kempot Meninggal Sobat Ambyar Mengenang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :