Sabtu, 20/04/2024 06:30 WIB

Jaga Likuditas Perbankan, BI Gelontorkan Rp503 Triliun

Pasokan likuiditas juga bertambah dari term repo perbankan yaitu underlying yang dimiliki bank untuk digunakan BI

Bank Indonesia

Jakarta, Jurnas.com - Ketersediaan likuiditas perbankan harus tetap dijaga di tengah pelemahan ekonomi akibat wabah Virus Corona (Covid-19). Olehnya, Bank Indonesia sudah menggelontorkan Rp503,8 triliun melalui langkah quantitative easing (QE) selama periode Januari hingga April 2020.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, Rp386 triliun berasal dari kebijakan Bank Indonesia yang dikeluarkan pada periode Januari hingga Maret. Misalnya saja penurunan GMW rupiah sebesar 50 basis poin.

Sedangkan sisanya berasal dari kebijakan yang dikeluarkan BI saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada bulan April. Salah satunya adalah penurunan GMW sebesar 200 basis poin.

Gubernur Perry mengatakan, pasokan likuiditas juga bertambah dari term repo perbankan yaitu underlying yang dimiliki bank untuk digunakan BI. Lewat hal tersebut, pasokan likuditas bertambah sebesar Rp137,1 triliun.

Penambahan ketiga juga berasal dari penurunan GWM rupiah yang diturunkan pada periode Januari dan April . Langkah ini menambah likuiditas Rp53 triliun dan juga melalui swap valas Rp29,7 triliun.

"Apa yang ditambah di awal Mei akan ditambahkan sesuai keputusan RDG lalu seperti yang tadi disampaikan pemangkasan GWM 2% itu bakal tambah Rp102 triliun. Kami juga tidak mewajibkan bank dalam 1 tahun ini untuk tidak penuhi rasio intermediasi pada Mei jadi total setelah RDG April Rp117,8 triliun. Dan total keseluruhan Rp386 triliun ditambah Rp117,8 triliun jumlahnya Rp503,8 triliun," jelas Perry, Rabu (29/4/2020).

Akibat langkah tersebut saat inj, stabilitas dan likuiditas sistem keuangan masih terjaga. Hal tersebut tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Januari 2020 yang tinggi yakni 22,74%.

Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,77% (gross) atau 1,08% (net). Sedangkan, untuk pertumbuhan kredit masih perlu mendapat perhatian, tercermin dari angka pertumbuhan kredit pada Febuari 2020 sebesar 5,5% (yoy), sedikit turun dari 6,10% (yoy) pada Januari 2020.

 

KEYWORD :

Virus Corona Bank Indonesia Likuidtas Perbankan Perry Warjiyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :