Sabtu, 20/04/2024 16:41 WIB

Varietas Kentang Industri Dalam Negeri Mulai Dikembangkan

Di Indonesia, kentang industri umumnya digunakan sebagai bahan baku keripik kentang dan kentang goreng. Varietas kentang untuk industri olahan keripik, yaitu Atlantic yang diimpor dari Canada, Australia dan Scotlandia.

Petani sedang melakukan panen kentang. (Foto: Biro Perencanaan Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Meski produktivitas kentang di Indonesia terbilang cukup tinggi. Namun, industri kentang goreng di Indonesia selama ini kurang berkembang karena tidak didukung varietas yang cocok untuk olahan makanan tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, produksi kentan dalam negeri mencapai 1,34 juta ton per tahun. Namun, angka ini merupakan angka produksi dari kentang bahan sayur.

Dalam pemanfaatannya, kentang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kentang sayur dan kentang industri. Kentang industri utamanya digunakan dalam pembuatan pati, mie, kentang goreng, keripik dan dehydrate potato.

Di Indonesia, kentang industri umumnya digunakan sebagai bahan baku keripik kentang dan kentang goreng. Varietas kentang untuk industri olahan keripik, yaitu Atlantic yang diimpor dari Canada, Australia dan Scotlandia.

Industri besar yang mengolah kentang goreng di Indonesia hingga saat ini belum ada, sementara ini untuk kentang goreng hanya packing house. Tidak berkembangnya industri ini karena tidak tersedia varietas yang cocok untuk dijadikan kentang goreng.

Untuk menjawab permasalahan kentang industri ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sudah melepas kentang bahan baku kentang goreng yang diberi nama Papita Agrihorti pada 2019.

Dalam keteranga tertulis yang diterima jurnas.com, pada 2020, Balitbangtan kembali akan melepas kentang untuk bahan baku kentang goreng yang rencananya diberi nama Golden Agrihorti.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Catur Hermanto menjelaskan, Papita Agrihorti sudah mulai dicoba oleh swasta nasional untuk dijadikan sebagai kentang goreng.

"Selain itu, Papita Agrihorti juga sudah diolah menjadi produk antara berupa tepung untuk bahan pembuatan mashed potato dan aneka makanan dari kentang," ujar Catur.

Produktivitas Papita Agrihorti di atas 20 ton, kandungan karbohidrat 9,14%, kandungan gula reduksi 0,10% dan Spesifik gravity 1,073 sehingga varietas tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai kentang goreng.

Saat ini, varietas Golden Agrihorti juga mampu memperlihatkan pertumbuhan dan hasil yang baik di sentra kentang Garut, Pangalengan dan Dieng.

"Produktivitas Golden Agrihorti mencapai 25,0 ton per hektare pada musim kemarau dan produktivitas pada musim penghujan dapat mencapai 30 ton per hektare," kata Catur.

Karakter varietas ini ialah kandungan karbohidrat 9,80, kandungan gula reduksi 0,04 dan Spesifik gravity 1,070 juga memnuhi syarat sebagai kentang goreng. Keunggulan lain dari varietas ini ialah tahan terhadap penyakit hawar daun sehingga dapat menghemat penggunaan fungisida.

"Dengan dirilisnya dua varietas kentang industri ini, industri kentang goreng dan berbagai industri berbahan baku kentang lainnya di dalam negeri bisa terbentuk dan mendongkrak perekonomian masyarakat tani," kata Catur.

KEYWORD :

Inovasi Pertanian Industri Kentang Kentang Goreng Golden Agrihorti Papita Agrihorti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :