Selasa, 23/04/2024 21:12 WIB

Tanfidzul Khoiri Kantongi Rp90 Juta per Bulan karena Ternak Kambing

Tanfidzul Khoiri mampu mengantongi omzet Rp90 juta per bulan dan Rp1,080,000.000 juta per tahun.

Tanfidzul Khoiri, peternak kamning milenial.

Jakarta, Jurnas.com - M. Tanfidzul Khoiri salah satu generasi milenial pertanian yang pernah di nobatkan sebagai Duta Petani Muda Indonesia 2014, karena berhasil dalam bidang peternakan kambing atau domba.

Petani muda dari Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur adalah Owner Kandank Oewang, Ketua P4S Lembaga Kajian dan Pengembangan Potensi Umat (LKPNU) yang dibina Pusat Pelatihan Pertanian serta ketua koperasi slamet agri culture Jawa Timur.

Pundi-pundi Tanfidzul Khoiri berasal dari menjual silase dan konsentrat ternak domba, melakukam pelatihan baik secara manual dan daring, dan melayani aqiqoh siap saji serta kambing guling.

Tidak mengherankan, Tanfidzul Khoiri mampu mengantongi omzet Rp90 juta per bulan dan Rp1,080,000.000 juta per tahun.

Dengan pendapatan yang diperoleh Tanfidzul Khoiri, ingin menjadi pelopor pelaksanaan program pemeritah bidang pertanian khususnya peternakan.

"Sudah semakin banyak yang merasakan manfaat dari sisi finansial jika fokus di bidang peternakan, bahkan ada di antara rekan kami pengelola P4S sesama petani muda yang mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp100 juta dalam sebulan," tuturnya.

Tanfidzul Khoiri mengakui manfaat berprofesi sebagai peternak atau terlibat di bidang pertanian. Di antaranya manfaatnya ialah kebebasan mengatur waktu, sehat secara fisik karena senantiasa berkeringat dan dapat berkomunikasi secara batin pada ternak yang diusahakan.

Selain itu, lanjut Tanfidzul Khoiri, dalam hal finansial orang yang fokus dalam bidang peternakan bisa memiliki penghasilan yang lebih baik dari profesi lainnya, ada penghasilan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

Ia mencontohkan, dengan domba 80 ekor ada yang beranak dan ada yang dibeli peternak lain, produksi kotoran setiap hari rata-rata 80 kg dan harga jual kompos per karung kecil Rp20.000, produksi silase setiap bulan 30 ton dengan harga Rp 1100 per kg, konsentrat produksi perbulan 30 ton dengan harga Rp 4500 per kg, penjualan domba untuk aqiqoh dengan harga 1,5 – 2,5 Juta.

"Dari usaha ini omzet yang bergerak setiap bulan adalah Rp90 juta atau kalo setahun Rp1,08 miliar," jelasnya.

Untuk itu, Tanfidzul Khoiri juga berharap agar generasi muda tidak takut untuk bermimpi menjadi peternak. "Jangan takut dan ragu untuk terjun dalam sektor peternakan. Berternak itu menjanjikan dan menguntungkan," imbuh Tanfidzul Khoiri.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya manusia Pertanian (BPPSDM) Dedi Nursyamsi menyampaikan generasi milenial saat ini semakin cerdas dalam mencari peluang bisnis.

Menurut Dedi, anak-anak milenial yang terjun dan mencintai dunia pertanian akan semakin menguasai bagaimana mengembangkan pertanian mulai dari hulu hingga hilirnya menjadi peluang bisnis.

"Apalagi ditambah dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti startup akan makin menjanjikan tentunya," tegas Dedi

Dedi mengatakan, tumbuhnya startup pertanian membuktikan sektor pertanian termasuk di dalamnya bidang peternakan adalah sektor yang punya peluang besar untuk usaha dan menandakan regenerasi petani sedang berjalan.

KEYWORD :

Ternak Kambing Petani Milenial Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :