Kumar, membawa pulang Ansh yang telah meninggal./foto:thelogicalindian
Uttar Pradesh - Akibat ditolak untuk berobat di beberapa rumah sakit, seorang anak yang sakit berusia 12 tahun harus meninggal di atas bahu ayahnya. Menurut laporan media setempat, anak tersebut ditolak masuk ke Rumah Sakit Lala Lajpat Rai (LLR) milik pemerintah di Lala Kanpur, Uttar Pradesh, Senin (29/8) kemarin.
Sang ayah, Sunil Kumar, mengatakan bahwa anaknya, Ansh, ditolak di bagian gawat darurat rumah sakit pemerintah tersebut. Ia hanya diberikan sebuah catatan untuk membawa sang anak ke pusat medis anak-anak.
Perasaan sedih tentu saja melanda Kumar. Tanpa tandu maupun ambulans, Kumar segera berjalan menuju rumah sakit anak-anak yang berjarak kurang lebih 250 meter. Kumar memanggul Ansh di atas bahunyna. Malangnya, saat di jalan itulah Ansh didiagnosa meninggal.
Sejak Minggu malam, Ansh terserang demam tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Secara bertahap, demamnya semakin tinggi. Kumar langsung membawanya ke Rumah Sakit LLR, yang merupakan terbesar di kota. Kumar memohon kepada para dokter untuk merawat Ansh di LLR. Namun, setelah diperiksa selama 30 menit, mereka meminta Kumar untuk membawanya ke rumah sakit anak-anak.
Kumar meminta tandu kepada otoritas rumah sakit, namun ditolak. Pada saat sampai ke rumah sakit anak-anak, dokter menyatakan Ansh telah meninggal saat kedatangan.
Kumar remuk hatinya. Ia meratap dan dengan berat hati membawa Ansh pulang ke rumah, dengan Ansh di atas bahunya.
Peristiwa ini memberikan gambaran, bahwa fasilitas kesehatan di India sangat menyedihkan. India, yang meskipun memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat dunia, namun gagal untuk melakukan layanan terhadap seorang anak yang sakit. Menurut catatan Profil Kesehatan Nasional India, rasio dokter dan orang-orang di negara itu adalah 1: 11.000.[]
Rumah Sakit Lala Lajpat Rai Ansh Uttar Pradesh
