Kamis, 25/04/2024 13:11 WIB

Suyono, Insipirasi Ibu-ibu Manokwari Manfaatkan Pekarangan Rumah

Dari pekarangan rumah yang ditanami dengan berbagai jenis sayuran itu, Suyono menceritakan mampu mengantongi gocek per hari minimal  Rp300.000.

Suyono, petani yang dikenal sebagai dokter tani di Papua Barat karena menginspirasi banyak orang. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Suyono, pria yang dikenal sebagai dokter tani oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Pantai Utara (Pantura) Manokwari, Papua Barat dulunya adalah seorang buruh bangunan.

Terlahir bukan asli Papua, Suyono ternyata adalah seorang perantau yang awalnya hanya seorang buruh bangunan. Pekerjaannya yang sering tersendat jadi alasan banting setir menjadi petani.

"Kalau jadi buruh bangunan kadang ada kerja kadang tidak. Dari sanalah saya mulai bertani dengan menggarap lahan di pekarangan rumah," kisah Suyono.

Dari pekarangan rumah yang ditanami dengan berbagai jenis sayuran itu, Suyono menceritakan mampu mengantongi gocek per hari minimal  Rp300.000.

Menurut Suyono, banyak masyarakat setempat yang akhirnya tertarik mengikuti jejaknya setelah mengetahui keuntungan memanfaatkan lahanan pekarangan. "Pakde, ajari torang tanam sayur," kata Suyono menirukan gaya Mama-mama yang meminta diajarkan tanam sayur-mayur.

Tak pikir panjang, Suyono pun menuruti keinginan kaum ibu di sana. Menariknya, kini ia dipercaya oleh masyarakat lokal Papua dalam menangani permasalahan pertanian.

Masyarakat lokal yang biasanya menanam dengan cara membuka lahan dari satu titik ke titik yang lain, saat ini sudah melakukan budidaya di pekarangan rumah. Sawi, buncis, kacang panjang, tomat, bayam menjadi komoditi andalan para petani di wilayah Pantura Manokwari.

Pertanian berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. Sebagai dokter tani yang tetap eksis di tengah pandemi virus corona (COVID-19), Suyono rutin mengkonsumsi rempah-rempah untuk menjaga imunitas tubuh.

Tak seperti dokter pada umumnya, Suyono mendapat telephone atau didatangi para petani lokal mana kala petani mengalami kendala dalam melakukan budidaya sayur mayur saja.

"Diniatkan menolong, setiap ada yang datang saya selalu bantu, kadang lokasinya cukup jauh, keluar masuk hutan tapi demi kemajuan pertanian di sini saya lakoni dengan ikhlas," ujar Suyono.

Apa yang dilakukan Suyono sudah sesuai yang diinstruksikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, yaitu di tengah pandemi COVID-19 pertanian harus tetap berporduksi untuk menopang ketersedian pangan bagi masyarakat.

Seperti juga yang ditegaskan Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi bahwa pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi COVID-19.

Bukan hanya dokter dan perawat yang memiliki peran penting di tengah pandemi virus corona. Menurut Dedi, para petani di seluruh Tanah Air ini juga memiliki peran yang sangat strategis.

"Kenapa petani? Karena petanilah sebenarnya yang menyediakan pangan untuk kita semua. Dan, utamanya pangan itulah sebetulnya yang bisa mencegah COVID-19," tegas Dedi awal pekan lalu.

KEYWORD :

Dokter Tani Pentani Milenial Papua Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :