Jum'at, 19/04/2024 23:49 WIB

Harga Jual BBM Seharusnya Hanya Rp6.000 per Liter

Saat ini di negara tetangga Malaysia harga Ron 95 (Pertamax) adalah 1,25 Ringgit atau setara dengan Rp4.500 per liter.

Depo pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM)

Jakarta, Jurnas.com - Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), baik naik ataupun turun harus mengikuti kesepakatan awal yang telah berjalan yaitu setiap periode dua minggu sekali, hingga tidak menghilangkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah, yang selama ini dilakukan pada tanggal 1 atau 15.

"Apalagi sekarang sudah harusnya turun sejak sebulan lalu, hingga kewajiban menurunkan harga BBM sudah sangat mendesak," kata mantan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini yang beredar di Whatsapp, Minggu (12/4/2020).

Lebih lanjut, Rudi mengatakan, sejumlah pihak harusnya bijak menyikapi nilai jualnya kepada masyarakat. Di satu sisi jangan sampai ada kesan mengeksploitasi masyarakat dengan beri harga terlalu tinggi jauh dari nilai keekonomian, juga jangan terlalu rendah hingga butuhkan subsidi yang tinggi dari pemerintah.

Rudi menuturkan, jika gunakan paramater baru yang sedang terjadi, yaitu Dolar Amerika Serikat senilai Rp16.000 dan harga minyak US$35 per barrel, maka harga minyak mentah setara Rp3.500, ditambah biaya pengolahan, transportasi, dan PPn maka bisa jadi Rp4.500, bila ditambah keuntungan Pertamina 10 persen maka akan menjadi seharga Rp5.000.

Untuk menjaga kelangsungan tugas pertamina menjaga satu harga sampai ke pelosok ditambah menutupi penurunan pendapatan di sisi hulu maka masih pantas ditambah lagi dengan nilai Rp500 sampai Rp1000 per liter BBM.

"Artinya harga yang dijual ke masyarakat Rp5.500 sampai Rp6.000 per liter adalah harga yang sudah memasukan segala mancam aspek sehingga Pertamina mendapat perlindungan dan masyarakat juga membeli dengan harga yang wajar dan masih terjangkau," kata Rudi.

Sebagai perbandingan, saat ini di negara tetangga Malaysia harga Ron 95 (Pertamax) adalah 1,25 Ringgit atau setara dengan Rp4.500 per liter. Jadi wajar kalau di Indonesia dijual dengan harga Rp5.500.

"Jangan sampai anugerah harga minyak dunia turun tidak dirasakan dan dinikmati masyarakat Indonesia, tetapi hanya dinikmati oleh pemerintah dan BUMN nya saja," kata Rudi.

KEYWORD :

Rudi Rubiandini Bahan Bakar Minyak Pertamina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :