Jum'at, 19/04/2024 00:09 WIB

Gemasaba Kritik Rencana DPR Bangun Perpustakaan Rp570 Miliar

Rencana DPR membangun gedung perpustakaan senilai Rp570 Miliar dikritik Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba).

Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gemasaba, Heru Widodo (AA Dimyati)

Jakarta- Mencuatnya kembali wacana pembangunan perpustakaan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapat penolakan dari Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba).

Alasannya, perpustakaan DPR yang ada saat ini belum mampu dimaksimalkan. Membangun perpustakaan baru hanya pemborosan belaka.

"Kita mempersoalkan, apakah Ketua DPR ingin benar-benar meningkatkan budaya baca para Anggota DPR atau sekedar main-main (anggaran)," ujar Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gemasaba, Heru Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Sabtu (27/8).

Proyek pembangunan perpustakaan yang diajukan DPR kabarnya menelan APBN senilai Rp570 Miliar. Anggaran sebesar itu akan sia-sia lantaran tingkat budaya baca Anggota DPR masih sangat rendah.

Heru mengungkap fakta, perpustakaan DPR yang ada saat ini selalu sepinya pembaca. Jangankan masyarakat, para staf dan anggota DPR pun nyaris tak pernah masuk ke perpustakaan itu.

"Urgensi membuat perpustakaan juga tidak sejalan dengan perkembangan informasi yang begitu pesat. Perpustakaan pun saat ini beralih ke ranah digital," imbuhnya.

Bagi Heru, membangun perpustakaan digital akan lebih efektif karena tak perlu mengeluarkan biaya gedung, apalagi dibuat megah seperti yang direncanakan DPR. Perpustakaan digital juga tidak hanya dapat diakses oleh seluruh Rakyat Indonesia.

"Daripada bangun gedung perpustakaan, lebih baik dana Rp570 Miliar buat taman baca masyarakat di plosok daerah dan perbatasan yang tidak begitu bisa mengakses informasi," tuntas Heru.

KEYWORD :

Gemasaba heru dpr perpustakaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :